Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Dendeng Batokok Menu Sahur

30 Maret 2021   20:59 Diperbarui: 30 Maret 2021   21:34 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpribadi dendeng batokok

Siapa yang tak mengenal dendeng batokok atau dendeng balado pacah pacah . Makan khas daerah minang ini sudah terkenal dimana mana.

Dendeng batokok berasal dari kata tokok dalam bahasa minang yang artinya dipukul. Saat pengolahan dagingnya di pukul terlebih dahulu. Tujuan adalah agar daging menjadi lebih empuk dan mudah menyerap bumbu. 

Sebelum daging dipukul terlebih dahulu diiris tipis baru dipukul agar seratnya pecah dan daging menjadi lebar. 

Banyak cara untuk membuat dendeng batokok, ada yang melalui proses 

1. Penjemuran 

Daging diiris tipis tipis dan lebar, di pukul pukul dibumbui dengan ketumbar dan bawang putih lalu dijemur dibawah sinar matahari.

2 Rebus 

Daging direbus bersama daun salam, masukan di frizer setengah beku di iris tipis baru di goreng.

3. Langsung tanpa proses penjemuran dan perebusan 

Daging diiris  tipis lalu dipukul pukul dikasih bumbu baru di goreng hingga garing

Saat mendekati puasa, saatnya sibuk ria di dapur menyiapkan beberapa menu untuk sahur seperti rendang, dendeng,  ungkep ayam.

Sedari kecil sudah dibiasakan sebelum memasuki puasa keluarga kita membuat beberapa menu yang di khususkan untuk menu sahur. Kata mama, biar anak anak selera makan di waktu sahur.  

Dari menu menu tersebut dibagi dalam beberapa kantong dengan tujuan mudah memanaskannya dan yang lain tidak terganggu jadi makanan tidak cepat basi. Berhubung jaman itu belum  mampu untuk beli kulkas, kita hanya meletakan dalam lemari biasa. 

Hingga sekarang setelah berkeluarga, saya tetap menerapkan yang telah menjadi tradisi dalam keluarga. Namun sekarang lebih menyesuaikan menu yang di sukai anak anak seperti Chiken Katshu, ayam ungkep, rendang, opor ayam, asem pedas daging. 

Kebetulan hari ini buat menu dendeng batokok berhubung besok ada tamu dari luar kota. Sekalian jadi sajian menu di Kompasiana.

Resep Dendeng Batokok  turun temurun ala Dapoer  TrioR

1 kg daging sapi  khas  dalam 

400 gram cabe merah 

10 cabe rawit 

10 cabe burung atau cabe setan 

( Cabe rawit dan cabe burung boleh di skip kalau tidak ingin terlalu pedas) 

15 siung bawang merah 

10 siung bawang putih 

3 lembar daun salam 

1 buah jeruk nipis./ Leon yang besar   

Garam dan penyedap jamur secukupnya

Cara memasaknya 

1 rebus daging tambahkan 3 daun salam, rebus hingga empuk. Setelah empuk tambahkan garam, rebus beberapa menit agar garam larut. Angkat simpan dalam frizer. Setelah  setengah mengeras iris daging tipis tipis lalu tokok/ pukul satu satu jangan sampai hancur ,dikira kira saya ya. 

Goreng daging dengan api sedang hingga garing kalau ingin crispy,  jika tidak setelah setengah menguning angkat. Sisihkan.

Giling/ blender kasar cabe, bawang merah, bawang putih lalu tumis hingga wangi peras jeruk lemon / nipis masukan kedalam cabe yang sudah di tumis, tumis kembali masukan garam dan penyedap rasa jika rasanya sudah pas masukkan daging yang telah digoreng tadi aduk hingga rata. Setelah rata pindahkan ke dalam wadah dan siap di sajikan. 

Catatan 

# Karena untuk lauk saur, bungkus dua irisan daging di tambah satu sendok sambal diikat rapat. Bungkus hingga habis. Masukan dalam wadah tertutup simpan dalam frizer .  Saat ingin di santap panaskan satu atau dua bungkus ke dalam penanak nasi. Keluarkan dan siap disajikan. 

Manfaatnya 

* Disimpan dalam frizer agar tahan lama 

* Di bungkus memudahkan proses pemanasan

* Dibungkus agar tidak mengganggu daging yang lainnya jika dimasukkan dalam satu wadah 

* Keuntungannya, tenaga saat berpuasa tidak terkuras habis, bisa sedikit santai, tidak tergesa 

* Dalam penyajian lebih cepat dan ringkas. 

Begitupula untuk menu yang lainnya seperti rendang, opor ayam, asam pedas, malbi. Bisa juga dilakuan saat mau lebaran karena asisten rumah tangga rata rata pulang kampung. 

Bungkus setiap menu untuk sekali saji. Agar tidak mengganggu yang lainnya, menu itu akan bertahan lebih lama dan saat kita butuh atau ada   di keluarkan di suhu ruang setelah rada mencair tinggal panaskan saja. 

Mudahkan, tak perlu repot repot menu saur dan sajian lebaran telah tersedia. 

Palembang, 30032021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun