Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Aku Hanya Ingin Sedikit Pengertian Darimu dan Sedikit Rasa Sayangmu

18 Maret 2021   20:26 Diperbarui: 18 Maret 2021   21:20 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seharusnya dirimu  bersyukur ketika anakmu tak mampu memberikan nafkah bathin untukku karena pasca kecelakaan, sebagai seorang istri aku menemaninya dalam suka dan duka . Memberikan yang terbaik apa yang bisa aku berikan tanpa memikirkan rasa hatiku. 

Tak sedikitpun rasa dendam di hatiku atas perlakuan yang telah kau beri padaku, aku tetap menghormati dan menyayangimu sebagaimana aku menyayangi kedua orang tuaku.

Ketika kau sakit, aku tak segan merawat dengan ketulusan walau apa yang aku lakukan tak pernah kau anggap, di matamu aku hanya sebuah keset yang pantas di injak injak, padahal keset itu rela kau injak hingga bersih tapak kakimu. 

Ketika kau bilang, aku tak memberi makan dan tak mengurus di tanah suci, disaat itu pula rasaku padamu luntur seketika. Kau bilang aku balas dendam atas perlakuan ketidaknyamanan yang kau perlakukan di dunia. 

Untuk apa aku membalas dendam jauh jauh di tanah suci, saat kau terkapar di rumahku dan aku yang mengurusnya, kalau aku jahat, akan aku taburkan racun di makanan yang aku sajikan untukmu.

Untuk apa aku jauh jauh mencari ke ridohan Allah atas segala niatan ibadahku selama ini. Waktu yang aku korbankan selama di tanah suci seperti tiada arti, ibadah yang kurang hanya semata mengingat kau akan makan di pagi hari.

Kau bilang aku melarang kau makan, padahal yang aku larang semata untuk kesehatan dirimu. Apa yang aku makan dan apa yang anakmu makan tak ada perbedaan. 

Sengaja aku pergi menyeberang hanya untuk membelikan nasi panas dan lauk pauk yang kau sukai, namun masih kau bilang aku tak berbakti. 

Mungkin ini jalan yang Allah beri untukku, menjadi sosok istri yang setia mendampingi suami, kuat bagi anak anakku. 

Dua puluh enam tahun sudah, adakah terpikir di hatimu untuk menyayangi cucu cucu yang keluar dari rahimku. Sayangmu hanya  topeng kehidupan tanpa ada ketulusan. 

Di saat anak anakku butuh dukungan keluarga bahkan neneknya, kau malah menjatuhkan semangat anak anakku untuk meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun