Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nafas Cinta

21 Februari 2021   20:23 Diperbarui: 21 Februari 2021   20:47 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi leutikaprio.com

Senandungkan Asmaradhana

bisikan kidung rindu

tebarkan aroma cinta

katakanlah cinta

Tetapi bukan padaku

 yang  telah kau ingkar berulang kali

yang telah kau tebarkan racun

yang  telah kau hempas

Manis rindu tak lagi dikecup

cinta menjadi luka lara

bulan pun enggan bersahabat denganku

Kenapa kau pasung aku dengan rindu

jika kau telah penjarakan hati

dalam hati tak lagi menunggu

kehampaan telah menghampa 

Kau jadikan ratu di hatimu

penghuni kamar jiwa

mengapa kau ucap rindu

bila lidahmu menikam

Kau hapuskan segala harap

hambarkan rasa cinta

bahkan kau tanam mawar berduri

agar angan angan mati

Kenapa bukan cintamu

yang kau hancur leburkan

atau bakar hingga tak berbekas

dalam setiap nafasku 

Pergilah bersama mawar berduri

yang menjadi duri dalam angan

yang kutahu rindu memberi kedamaian

yang kutahu cinta itu manis

Aku hanya ingin cinta tak menipu

api apa daya aku hanya nafas cinta

dalam syarat rindu

menanti satu kepastian

* Mengenang salah satu cara untuk melupakan

Ruang Kosong, 21022021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun