Ombak itu mengadu, gaduh memecah pantai, buihnya memutih ganih. Bedesir mengikis rasa.
Jika malam tak berganti siang, akan aku pinta hari ini tetap ada sebab dalam hitungan detik kau kembali berlalu.
Sedang kebersamaan ini baru kemarin. Makna apa yang tersirat jika setiap pertemuan ada perpisahan.
Pada desir yang menggetarkan jiwa, menulis namamu di bibir pantai, hingga hempasan ombak menghapusnya namun kuingat nama itu, kehadiranmu tetap ku nantikanÂ
Jika kelak kita bersua biarkan waktu tak mengganggu yang ada hanya kebahagiaan semu karena waktu milik_Nya. Entah kapan waktu itu akan kembali.
Dengan tangis haru melepaskan kau dari pantai larangan, dengan isak haru melepaskan kau kembali ke perantauan.
Selamat jalan, jika kau butuh aku untuk bersandar, aku akan ada untukmu sekalipun jarak memisahkanÂ
# Untukmu sahabat yang tak pernah memberi khabar.
* Ganih ; seperti selembar kain putih
Ruang kosong, 21022021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI