Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kata-kata Berbalik Menuju dan Mempermainkan Perasaan

15 Februari 2021   16:11 Diperbarui: 15 Februari 2021   16:31 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: wattpad.com/user/eibicidi_

Membayangkan kisah masa lalu emang menggugah hati, ketika semua di lakoni dan mampu membuat kita tersenyum senyum.

Bicara yang asal jablak yang akhirnya menjadi karma diri. 

"Nggak mungkinlah aku bisa jatuh cinta sama dia, dia sahabat dan akan tetap menjadi sahabat sampai kapan pun," kataku sedikit tegas pada Ani.

"Cinta itu tak kenal siapa yang mau di cintai, mau dia sahabat, teman atau apalah. Cinta ya tetap cinta." Kata Ani sembari keluar kelas.

Masa bodoh, kataku dalam hati. 

Namun berjalannya waktu, saya merasakan keanehan tapi apa ya? Kenapa dia ada di pelupuk mata! Benarkah apa yang dikatakan Ani? Ah... Tak percaya dengan semua ini.

Semakin hari semakin terasa keanehan, melihat dia ngobrol dengan teman wanita, kok aku bisa cemburu! Kok aku sewot! Jangan jangan. Ah tak mungkin.

Semakin hari semakin tak menentu, duh gusti, inikah tanda tanda bahwa aku pun mulai menyukai dan mencintainya.

Benarkah cinta tak mengenal waktu, tempat, dan siapa. Haruskah aku jatuh cinta dengan sahabatku sendiri. Sahabat yang selalu ada untukku baik dikala duka maupun suka. 

Apa kata dunia, aku yang selalu menjaga ikatan persahabatan tiba tiba jatuh cinta  dengan sahabat sendiri. Sahabat yang tahu baik dan buruknya diri.

Sisi lain hati berkata, 

"Nggak papa lagi, kan tidak perlu beradaptasi, semua sudah tahu. Lebih asik lagi selalu bisa bareng ke mana-mana, menghabiskan waktu bersama."

Sudah ya jangan kau rusak pikiranku dengan begitu banyak kemungkinan, dan penyebab biarkan aku menentukan pilihanku sendiri.

Merenungi apa yang pernah aku katakan, kata kata itu berbalik menyerang dan mempermainkan aku. Terjebak dalam ucapan sendiri. 

Maju atau mundur, maju tapi benarkah cinta  akan berbalas, apa dia tidak balik membalas karena aku pernah bilang "Dia sahabat dan akan selalu menjadi sahabat." 

Mundur, merasa tersiksa jika dia bersama yang lain, tapi aku tak harus tetap pada pendirian jika dia jodohku akan ada waktunya tapi jika dia bukan jodohku, kita akan tetap menjadi sahabat sampai kapan pun.

Ruang kosong,15022021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun