Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cinta Kita seperti Cerita Fiksi

12 Januari 2021   07:31 Diperbarui: 12 Januari 2021   07:46 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hipwee.com

Cinta tidak ada yang salah, tidak tahu pada siapa cinta akan kita sandarkan, terkadang cinta tak pandang usia, bahkan terkesan kecap, terkadang kesan baik.

Cinta tak perlu diutarakan, bahasa tubuh akan menunjukkan cinta atau tidak seseorang. Saling mengenal mungkin itu anugerah, menjadi dekat itu kebahagiaan tersendiri yang tidak bisa di ungkap.

Keakraban yang tidak disetujui semua orang karena beda usia dan pendidikan. Namun tidak menghalangi kita untuk tetap bersama. Semakin lama keakraban di antara kita menjadi pembicaraan di sekolah.

Mereka berharap kita bisa saling menjauh, salah besar bukankah cerita fiksi bila di tambah cerita sana sini tambah seru dan semakin menikmati cerita fiksi itu.

Kita dekat, akrab bahkan bagai orang yang sedang kasmaran tapi tak pernah sekali pun kedua belah pihak berbicara tentang cinta.

Kalimat sayang pun jarang terdengar, semua hanya mengenal bahasa tubuh dan hati. Nurani menuntun untuk bersama, menjadikan hari hari bagai cerita fiksi.

Menjalaninya bagai angin bertiup terkadang kencang terkadang lembut.  Menatap aliran air yang mengalir terkadang ke kanan, ke kiri, terkadang masuk di sela sela bebatuan. Terkadang tenang, terkadang menghanyutkan.

Perjalanan cinta yang tak pernah berujung ke muaranya, hanya berada di pertengahan perjalanan. Terkadang mendekat, terkadang menjauh bahkan menghilang.

Bagai rinai hujan, kecil di tunggu, besar di harap, terkadang menjadi bencana tetap menanti seakan pasrah akan kodrat dan takdir yang Allah beri dalam perjalanan.

Tiada kata cinta, sayang menyertai, namun hati menuntun untuk saling mencintai, menyayangi, tiada pernah ada kata putus. Jika perpisahan terjadi hanya sekejap mata, akan tetap mencari.

Samudera lepas memisahkan, telepati bermain membagi rindu, berbicara tentang lara pada kehidupan masing-masing. Seakan mereka tahu perjumpaan akan terlukis di kanvas keabadian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun