Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sosok Penyejuk Hati

22 Desember 2020   23:15 Diperbarui: 22 Desember 2020   23:18 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku baru mengenalnya, kebetulan kita bertetangga. Berawal dari mana kita bisa dekat, maafkanlah sebagian memory itu hilang yang aku ingat dia adalah wanita yang selalu menyejukkan hatiku, malaikat tak bersayap bagi keluargaku. Begitupula suaminya.

Saat suamiku yang kecelakaan dan anak keduaku baru berusia lima bulan. Cobaan yang Allah beri membuat aku sedikit terpukul. Walau keluarga suami ada namun aku tak bisa banyak berharap dari semua. Namun sosok ibu inilah yang selalu ada untukku.

" Dek, bayimu titip sini saja, jangan di bawa bolak balik kerumah sakit kasihan," ujarnya ketika aku bersiap siap untuk menunggu suami di rumah sakit.

" Tapi yuk, merepotkan ayuk." Kataku lagi sembari menggendong anakku.

"Ndak apa apa, ada kakak yang nunggu," kata dia kembali. Sembari mengambil anakku yang kecil.

" Nanti kalau mau pulang, telpon biar adek Hamdan atau adek Arpan jemput di rumah sakit," katanya lagi.

Ya Allah aku baru mengenalnya tapi dia begitu baik padaku. Mau direpotkan dengan bayiku. Terima kasih ya Allah. Engkau memberi orang orang yang baik di sekeliling aku.

Dua wanita yang membuat aku lebih tegar menghadapi ujian. Ayuk Juriah yang hingga sekarang menjadi ibu bagiku dalam menapakkan kaki, menjadi kakak yang memberikan air jika aku menjadi api, memberikan aku air ketika rasa haus akan kejamnya kehidupan.

Mbak Sri, aku banyak belajar darinya, kekuatan seorang ibu melawan sakit kangkernya, setiap dia di rawat kita akan berlama lama di rumah sakit menemaninya dan kalau dia di kontrol ke Jakarta, kita akan mengantarnya.

Terkadang kita hanya duduk di teras sambil ngobrol apa aja yang bisa membuat kita menjadi lebih dekat. Mbak Sri pun ikut andil menjada anak keduaku di saat aku menunggu suami di rumah sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun