" Ini mas ya," kata Andini dalam balasannyaÂ
" Yalah siapa lagi yang selalu memanggilmu adek manis,"balasan Utomo membuat Andini tersenyum malu.
Untuk saja bukan bertatap muka, kalau bertatap muka, entahlah Andini  pasti malu karenanya mukanya saat ini serasa udang yang direbus.
Sejak saat itu mereka sering berbincang bincang lewat WA, kemanjaan, keras kepala, marah Andini kembali muncul dari dalam dirinya, karena Utomo selalu memanjakan Andini dari segi apapun. Mungkin karena itu Tuhan tidak menyatukan mereka.
Mereka saling cinta, tapi cinta itu hanya bisa mereka selipkan di hati terdalam. Membiarkan tetap ada di dalam tanpa mereka usik karena cinta tak salah.Â
Beberapa hari yang lalu, Utomo vidio call dengan Andini, kaget! Karena  lima belas purnama tidak pernah saling tatap. Andini mencoba menenangkan dirinya.
Hanya terdengar sapaan setelah itu diam saling menatap, membawa pikiran mereka ke kisah lalu. Andini berkata dalam hati, menua, memutih namun sisa sisa kegagahannya masih terlihat.
Sepertinya Utomo juga menenangkan hatinya dengan menyulut rokok kesayangannya.
" Masih merokok mas," ujar Andini memecah kesunyian antara mereka.Â
" Hemmm, ia dek, nggak ada yang ngelarang lagi," kata Utomo.
Ya, Andini adalah wanita satu satunya berani memarahi Utomo kalau merokok dan Utomo dengan mudahnya menurut apa yang di bilang Andini kalau tidak  bisa berhari hari Andini mendiamkan Utomo, dan Utomo paling tidak tahan didiamkan.Â