Tahukah
Tahukah kau sayang...Bagaimana aku melewati malam yang kelam. Dalam kesunyian yang teramat panjang. Bahkan aku tak mampu untuk menampakan diriÂ
Tahukah kau sayang...
Bagaimana aku menyimpan tiap tiap lembaran kenangan yang pernah kita gores bersama hingga bisa menjadi satu cerita indahÂ
Tahukah kau sayang....Â
Ketika penantian tak berujung, bahkan menambah luka pada tiap tiap sayatan tanpa di sadari.Â
Tahukah kau sayang...
Aku menangis sepanjang waktu, agar mampu memberi cahaya untukmu pulang, tapi kau tak kunjung lelah.
Tahukah kau sayang Â
Aku masih berharap ada pertemuan agar bisa cerita dari hati kita tentang rindu, sayang bahkan... tetapi tak perlu pembahasan cinta karena tak pernah kau bilang cintaÂ
Tahukah kau sayangÂ
Berapa purnama aku lewati, bahkan bintang tak mampu menghitungnya. Aku masih setia menantimu.
Tapi sayang...
Hatiku terluka, jiwaku meronta bahkan ragaku pergi entah kemana. Aku terbangun dari tidur panjang dan jemariku terasa hangat.
Mimpi! atau ilusi diri. Bau tubuh ini masih melekat, tangan yang kekar, hembusan nafas, benarkah dia. Perlahan mataku terbuka
Kau hadir, mencium punggung tanganku, terdengar lirih, satu pengharapan yang kau sebut serta kalimat cinta.Â
Kau terlambat, penantian ku telah usai bersama nafasku, purnama telah menjemput bintang bintang penunjuk jalanku.
Palembang, 061220
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI