Terbersit kenapa aku tidak menjualnya saja, baru sekali pakai dan masih bagus, tapi jual ke siapa? Bingung! Terpenting sekarang memilah dan jual ke siapa itu nanti urusannya. Hal hasil aku mendapatkan lima kotak baju.Â
Padahal bila aku membuat satu baju, dua atau tiga baju aku keluarkan dan aku berikan ke orang yang membutuhkan atau asisten rumah tangga yang bekerja di rumah.
Mungkin sudah mau rezekinya dari Allah, anak anak negeri pulau mengabarkan mau main ke rumah, karena sudah lama tidak main ke rumah.
Aku mencoba menawarkan baju baju itu kepada mereka, ternyata mereka mau dan berebut memilih baju yang pas mereka gunakan, karena baju bekas walau baru sekali pakai, menjualnya menyesuaikan saja, berkisar ,seratus hingga lima ratus ribu.Â
Sesuai dengan model dan bahan yang digunakan. Mereka senang karena di tempat mereka baju baju khusus untuk acara pesta itu sangat maha dan jahit juga upahnya mahal.
Alhamdulilah sejak saat itu ada saja yang mau membeli baju. Lima kotak gudang garam bersih tak tersisa , ada yang minta tempo, Â transper, bayar tunai. Pintu yang Allah buka tanpa kita duga.
KENANGANÂ SILAM
Kisah ini mengingatkan aku kembali kenangan masa lampau, dua puluh tiga tahun yang lalu di saat aku pulang ke kota kecil yang dingin dan sejuk yaitu Curup
Tak pernah absen untuk ke pasar atas yang khusus menjual pakaian bekas, yang sering di sebut BJ, baju, jaket, celana anak anak merek luar negri, itu yang selalu aku buru. Biasanya kalau sudah di pilih, baju yan bagus posisinya di gantung dan yang tidak di gantung di jual lebih murah.
Sedangkan aku selalu membeli baju yang digantung karena kalau memilih baju yang di bawa pasti asma akan kumat karena debu dan bau khas dari baju tersebut.
Setelah mendapatkan yang sesuai dengan anak dengan model yang tidak ada dipasaran , ada juga lain merek.