Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Amarahmu

1 November 2020   18:49 Diperbarui: 1 November 2020   18:54 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Tahukah kamu aku masih duduk dalam kesunyian, menepis bayang berharap menjadi nyata, berpaling berharap kau duduk di sampingku  dan memanggil "adek" dengan lembut. Seperti yang biasa kau lakukan ketika aku marah.

Bertutur dengan lembut, tanpa ada geram yang tertahan, membujuk agar aku bisa tersenyum lagi dan melupakan amarah mu yang sering kau bilang tidak sengaja karena kemanjaanku padamu terkadang membuat geram.

Dari detik, ke menit hingga  jam bahkan terlewatkan beberapa hari,jangankan merasakan belaian, kata lembut, ternyata kau tetap pada amarah mu, kau sepertinya telah berbeda.

Haruskah aku yang memulai percakapan padahal kau tahu kau yang mengubah senyum menjadi kepedihan,kau yang menjauh dari bayang bahkan menghilang.

Dalam gelapnya malam, serta angin yang tak bersahabat, katakanlah, setelah itu aku akan berlalu. Amarah yang kau buat, luka yang kau goreskan hingga terasa perih.

Malam ini saksi bisu, setiap kejadian yang kau perbuat pada bayang, bahkan jingga mulai menenggelamkan diri, jangan salahkan aku tentang amarah mu

Kau marah aku pun bisa marah sebagai mana angin bertiup dan terhembus kembali arah asalnya. Amarah mu bagiku tak lah sesakit tersayat sembilu

Jika amarah mu menjadi darah bahkan daging saat itu pula kau akan  merasakan bagaimana kehilangan yang melebihi kisah kita di pelabuhan akhir.

Palembang,011020$

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun