Aku kehilangan kata, saat tak mampu untuk merangkainya
Aku kehilangan semangat hidup saat tak mampu melebur rindu
Mungkin kau lihat senyumku namun kau tak akan tahu bagaimana hatiku
Aku belajar satu demi satu kata agar aku mampu merangkainya
Aku belajar kata lelah agar aku paham arti lelah yang kau suguhkan
Mungkin saat ini aku hanya diam akan apa yang kau suguhkan dalam setiap pertemuan
Tak perlu kau perjelas keluhku jadi masalah dalam setiap cerita
Tak perlu kau menjauh aku telah memahami pergi dan datang mu adalah luka bagiku
Jika ini hanya fatomorgana kehidupan lebih baik berlalu dan tak perlu kembali
Kau ingin aku menggantikan  cerita lama dengan cerita yang baru aku urai
Kau ingin aku melebur rinduku dalam dekap mu tanpa kau sadari rinduku telah memudar
Seiring deburan ombak di bibir pantai, yang terhalang terjalnya baru karang
Kenangan hanya tinggal kenangan, tanpa menoleh ke belakang lagi
Cerita tinggallah ceria yang aku tahu ceritaku telah menghias kehidupanku
Mengisi kekosongan yang telah kau tinggalkan bertahun tahun
Pergilah, aku tak akan menangis, pergilah aku tak akan mengusik cerita lalu. Sebagaimana kau datang begitu pula aku melepas mu
Aku bukan pasir pinggiran pantai, saat ombak menghampiri akan kembali ke tengah lautan
Aku batu karang yang akan tetap berdiri tegak sekalipun ombak menghantam
Hidup pilihan, dan aku telah memilih langkahku untuk terus melangkah
Sebagaimana angin yang bertiup, melambai lambaikan daun kelapa.
Pangkal pinang, 301020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H