Menumpahkan segala rasa, kerinduan, dan kebencian ditepian  senja. Saat jingga merona, menghampar pada luka dan duka, mengingat penantian senja telah usai
Adakah kau mengenang secuil harapan yang kita patri ditepian senja yang selalu menjadi awal ceritamu, untuk tetap menanti.
Kembali ditepian senja, setelah kau tinggalkan senja. aku tak pernah tahu... Sampai kapan sedangkan aku telah lelah berada ditepian senja
Entahlah ...Di kala senja kita tinggalkan berharap terang yang datang namun kita lupa, setelah senja berlalu akan ada kegelapan.
Kita berharap bahagia, setelah melewati puluhan senja. Kita tidak pernah tahu hari semakin gelap semakin menakutkan dan pandangan semakin terasa menjauh.
Kesunyian kembali mencengkram , senja mengelabui mata hati, senja menipu dengan keindahan warna hingga terlena
Kita tertipu,terjebak dalam elegi senja. Ternyata dalam keindahan senja dia beri kegelisahan, sunyi, sepi, rasa takut, itulah senja kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi setelah senja berlalu
Jangan salahkan bila senja berlalu seiring langkahku untuk pergi meninggalkan senja. Lukaku teramat perih...
Palembang,271120
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H