Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ego

20 Oktober 2020   21:39 Diperbarui: 20 Oktober 2020   21:42 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang harus aku katakan tentang cerita sederhana yang pernah tercipta. Setiap bait memberikan  makna, tanpa rasa untuk saling memiliki.

Walau ego berkata, untuk tetap bersama mengarungi samudra luas, meniti pematang sawah hingga padi menguning. Menghabiskan senja hingga malam menjemput.

Tak satu cerita pun terangkum karena ego telah membuat lingkaran tak bermakna, menghapus segala cerita, membuang segala rasa demi satu kata"ego".

Untuk apa berkata jika kata tak bermakna, untuk apa tersenyum jika senyum melukai hati, untuk apa saling sapa jika hanya tiupan angin

Lebih baik menjauh dari pada merasa perih akan luka. Lebih baik melupakan kalau hanya menyiksa hati, bahkan merindu pun tak mampu berurai

Untuk apa saling menyapa kalau sapa hanya sekedar ego, untuk apa berkabar jika kabar berujung nestapa. 

Tegakan saja ego yang kita punya, saling menyakiti, saling sayang, saling rindu tapi tetap membisu .

Bintang tidak akan pernah berubah, purnama pun menampakan diri pada waktunya, bumi tetap berputar pada porosnya, matahari tetap menampakan diri dan senja pun tetap setia pada jingga.  Apakah ini ego?

Palembang,201020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun