Pagi mengembang, menawarkan aroma, ingin duduk berlama lama di taman hati namun apa daya, malu menguasai diri
Tak disangka tak terpikirkan cinta datang dalam canda bagai lentera peyinar dunia. Rasa itu timbul begitu saja
Aku datang tak menyebarkan aroma, datang dengan kesucian hati serta kesederhanaan diri
Bila waktu menjawab kasih, aku tetap di sini menanti walau ku tahu semua bagai mimpi
Saat kau paksa untuk menjawab kesiapan diri, ah seribu polemik menghantui. Benarkah ingin di manja , sebagai wadah curhatan hati, ah.. apalah hendak di kata
Tak perlu kau tanya, bahasa tubuh telah menjawab, di sini "Bunga ketulusan hati " menantimu
Palembang 1112019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!