Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pulang dengan Dua Kerinduan

27 Oktober 2019   10:41 Diperbarui: 27 Oktober 2019   10:47 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: facebook.com/sahabatkecil19

Ada rindu yang mengaduk hati, ada dingin yang berselimut rindu.  Entah mengapa kali ini aku merasakan kerinduan yang  berbeda jauh dari tahun tahun yang lalu. Seakan ada yang membisikan  kata di telingaku,

"pulanglah , ada yang merindukanmu,ada  yang ingin menatapmu falam diamnya". 

 Ha! Siapakah merindukan ku dalam diam, tubuh yang terbujur membeku atau ..... Aku tak mengerti yang kutahu saat ini rinduku terbelenggu pada tubuh yang dingin terbujur kaku.. dan bila aku mendapatkan rindu yang lain , aku akan mencoba mmemahaminya.

Bila dia ada, aku takut luka lama terkuak, aku tak ingin melukainya lagi walau tak pernah tahu bagaimana hatinya tertuju padaku, yang kutahu cinta dalam diamlah yang membuat aku selalu merasa bersalah.

Tapi kerinduan ini mengalahkan ke angkuhanku. Kereta siang membawaku dalam sunyi.  Peluit panjang terdengar kereta akan membawaku pada rumah masa kecilku. Lelahku menempuh perjalan tak kurasakan karena ku tahu sahabat kecilku menanti dalam senyumnya.

Langkahku  semakin cepat ketika dadaku terasa berat, nafasku tersengal menatap tanah keras  yang menyelimuti tubuh kaku Aku merindukanmu, merindukan duduk berdua denganmu sembari mendengarkan petuah tentang hidup yang suatu saat akan ku jalani. 

Bersimpuh di hadapanya adalah keinginan yang tak mampu kutahan lagi. Andai jarak tak memisahkan kita mungkin aku selalu bersamamu melalui hari hari sepi mu. Aku lelah pa, menjalani ini, namun aku selalu ingat kau selalu bilang.,

" Berjuanglah hingga lelahmu memberikan ke bahagiaan, jangan pernah ada kata menyerah."

Satu rinduku telah terurai, akankah ku menemuinya, rasa takut menyelinap dalam sanubari. Aku harus mampu menuntaskan rasa. 

Perlahan kaki melangkah, akankah dia menyadari, kehadiranku.  Duduk diam dalam mobil, kupandang sahabat kecilku, kau jauh berubah, wajahmu terlukis akan lelah yang teramat panjang semoga kehadiranku mampu menghapus lelah mu walau hanya sejenak.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun