Mohon tunggu...
Asneri Ami
Asneri Ami Mohon Tunggu... Administrasi - Perempuan Tulen

Belajar seumur hidup adalah suatu kewajiban, bukan sebuah pilihan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Momen Mulia Itu Bernama "Ramadhan"

15 Maret 2021   14:41 Diperbarui: 15 Maret 2021   14:44 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu momen yang menggembirakan akan menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh moslem yaitu Puasa di bulan Ramadhan. Mengapa momen itu menjadi 'special"? 

Dalam konsep skema pengatur jalannya dunia ini , sejak awal telah mengetahui kalau 'nakal'nya manusia yang telah Dia ciptakan. 

Oleh karena itu Dia ciptakan satu "momen" yang sebenarnya sebuah momen yang mencerminkan kasih sayang Allah , Sang Pencipta. Dimana Dia sangat menginginkan hamba ciptaanNya kembali kepada sunnah yang pertama kalinya Dia ciptakan. 

Yaitu hamba yang murni nan bersih tanpa tedeng aling-aling maupun hamba yang bertindak follower hanya satu-satunya kepada Allah saja. Only You God. Itu yang Allah mau dan suka. Dan Allah punya Hak untuk itu. Karena kita adalah diciptakan oleh-Nya pula.

Puasa yang disediakan oleh Allah itu berjumlah tiga puluh hari lama nya. Di suatu penelitian telah menunjukkan kalau ingin merubah perilaku seseorang terhadap satu objek yang diinginkan, maka memerlukan waktu rata-rata dua puluh dua hingga tiga puluh hari lamanya. 

Diberikan kebisaaan baik bahkan kebiasan buruk sekalipun yang terus-menerus. Menurut saya sangat logis dan masuk akal. Lalu bagaimana dengan wanita yang datang bulan ketika itu ? 

Jelas, dalam hitungan dua puluh sembilan hingga tiga puluh hari tersebut , bagi wanita rata-rata datang bulan sekitar tujuh atau delapan hari. Penelitian ini terbukti benar dan berlaku untuk semua umat baik laki-laki maupun perempuan.

Setiap waktu selama puasa umat moslem ditempa dengan kegiatan yang terus menerus dalam kerangka ibadah. Sekecil apapun reward yang diberikan Allah jelas terukur. 

Mulai dari subuh hingga maghrib rata -rata empat belas jam lamanya umat moslem yang beriman dilarang berkata-kata yang tidak baik, hanya mengisi kegiatan yang baik-baik mulai dari membaca Alquran dengan merenungi secara mendalam, berfikir dan lainnya. 

Belum lagi di malam hari nya dilanjutkan dengan kegiatan yang fully kebaikan semua. Dan satu hal yang menarik dari bulan Ramadhan ini ada suatu malam yang diberikan oleh Allah , dan tidak diberikan kepada selain malam Ramadhan saja yaitu dia Malam Lailatul Qadar nan mulia. Dimana beramal pada malam itu sama dengan beribadah selama seribu bulan. Atau sama dengan delapan puluh tiga tahun lamanya. Sungguh sangat fantastic.

Bertabur reward yang tidak tanggung-tanggung dari Sang Maha Pencipta telah membuat umat Islam penuh gemuruh dalam menyambutnya. Penuh harapan untuk dapat merubah diri kembali ke fitrah kesucian diciptakan. Bersih. Tanpa murka tanpa amarah. Dan sedap dipandang.

Jika manusia itu jeli mendengar hati nuraninya sesungguhnya akan mengetahui betapa gelisah hati yang sudah terlalu lama keluar dari jalurnya Sang Pencipta, yang sudah terlalu lama dikuasai oleh nafsu. 

Di bulan Ramadhan ini lah dilatih terlebih dahulu. Berhenti sejenak selama tiga puluh hari lamanya. Di asah terus-menerus tanpa henti. Diperangi. 

Ah betapa cinta nya Allah kepada hambaNya. Masihkan kita ingin menjauh. Yuk mari persiapkan diri kita untuk menyambut Ramadhan ini. Menyambutnya saja dengan penuh kegembiraan saja mendapatkan ganjaran mulia pula. Allahu Akbar . Allahu A'lam Bishowwab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun