Mohon tunggu...
asna syarifah
asna syarifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Konten pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Janji yang Tidak Ditepati Orang Tua terhadap Anak

2 Mei 2024   16:55 Diperbarui: 2 Mei 2024   17:02 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang tua tentunya menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Tidak jarang orang tua mengorbankan apa yang ia miliki demi melihat anaknya mendapatkan sesuatu yang dia inginkan. Di Indonesia sendiri banyak orang tua yang mendidik anaknya dengan cara yang baik, namun ada juga orang tua yang memberikan pelajaran kepada anaknya tetapi dengan cara yang kurang baik, seperti orang tua yang mendidik anaknya dengan tuntutan yang tidak sebanding dengan kemampuan yang ia miliki. Hal itu akan membuat anak merasa menjadi tidak berguna, stres, dan tidak percaya diri, jika anak dididik sesuai dengan kemampuannya maka anak akan merasa bahwa dirinya bisa dan dapat lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai hal.

Semakin beranjak dewasa anak akan membutuhkan sesuatu yang lebih dibandingkan pada masa kanak-kanaknya dan pola berpikirnya akan lebih maju. Akan ada banyak barang yang diminta oleh anak kepada orang tuanya, jika orang tua itu mampu dalam menuruti kemauan anaknya tentu anaknya akan merasa bahagia. Berbeda jika orang tua dalam keadaan 'sedang' jika dimintai suatu barang oleh anaknya, tidak menuntut kemungkinan bahwa anak tersebut akan dengan segera mendapatkan apa yang ia inginkan. Orang tua tentunya juga memikirkan bagaimana manfaat barang yang diminta anaknya untuk kedepannya, namun tak sedikit orang tua tidak memikirkan bagaimana perasaan anaknya jika barang yang diinginkan tidak dapat tercapai. Jika memang dari segi finansial orang tua tidak dapat menuruti apa yang diinginkan oleh anaknya, maka hindari memberikan sebuah janji karena hal ini akan diingat dan suatu saat akan dimintai lagi. Dampak negatif dari janji yang tidak ditepati ini antara lain:

  • Memutuskan semangat anak dalam melakukan kegiatan

Jika hal yang diinginkan tidak terpenuhi hal ini dapat mengacu pada semangat anak dalam melakukan suatu hal.

  • Menjadi beban pikiran anak

Janji merupakan sebuah hal yang harus ditepati. Jika sebuah janji tidak ditepati oleh orang tuanya, maka anak akan memikirkan janji itu dan menumpuk sehingga menjadi beban pikiran anak.

  • Anak merasa tidak lagi disayang

Tidak semua hal yang diinginkan anak merupakan hal yang baik, namun jika anak itu yakin bahwa hal itu baik untuknya maka ikuti kemauannya. Anak akan merasa tidak disayang ketika orang tua tidak dapat memahami keadaan, kebutuhan, dan perasaan anak.

Adapun beberapa dampak positif dari janji yang tidak ditepati antara lain:

  • Mendidik anak agar tidak selalu bergantung pada orang tua

Semakin bertumbuh besar tentunya usia orang tua semakin pendek. Anak seharusnya juga memahami bagaimana kondisi dan situasi orang tuanya, tidak seenaknya dalam meminta sesuatu. Jika orang tua menjanjikan suatu hal, maka bantulah sedikit demi sedikit dalam memenuhi janji sehingga anak tersebut akan mengerti jika tidak selamanya hidup itu bergantung pada orang tua.

  • Menyadarkan bahwa yang maha mengabulkan hanyalah Tuhan

Orang tua juga manusia, ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Seorang manusia tentunya memiliki batasan dalam melakukan berbagai hal. Anak dalam kesedihannya karena apa yang diinginkan tidak terpenuhi maka akan sampai pada pemikiran bahwa Tuhanlah yang sebenarnya maha mengabulkan, bukan orang tua. Orang tua hanyalah pengantar dari apa yang diinginkan.

          Tidak semua karakter orang tua dan anak itu sama, akan tetapi jika orang tua dapat memahami keinginan anak dan anak memahami kondisi orang tua, hal ini akan mempermudah bagi suatu keinginan tercapai, tetapi ingat jika Tuhanlah yang mengatur. Oleh karena itu pendidikan karakter pada anak itu penting dan menjadi dasar perilaku anak ke depannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun