Mohon tunggu...
asnanyra
asnanyra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca,menulis coretan abstrak, dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyatukan Nilai Bayani,Burhani dan Irfani Ilmu Linguistik: Mengungkap Makna Tersirat dalam Bahasa

22 Desember 2024   13:09 Diperbarui: 22 Desember 2024   13:09 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: pinterest.com)

Pendekatan burhani mengacu pada penggunaan akal dan pembuktian secara empiris dalam mengalilis fenomena suatu bahasa.

1. Analisa Struktur Bahasa

Mengidentifikasi pola kalimat seperti hubungan antara subjek,predikat,dan objek dalam suatu kalimat.

Contoh :

  • "Ayah membaca buku di ruang tamu."
    Subjek: Ayah, Predikat: membaca, Objek: buku, Keterangan: di ruang tamu.
  • "Anak itu bermain bola di lapangan."
    Subjek: Anak itu, Predikat: bermain, Objek: bola, Keterangan: di lapangan.

2. Kajian Semantik

Semantik adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari makna kata, frasa, dan kalimat dalam bahasa, terlepas dari konteks penggunaannya. Fokusnya merujuk pada makna yang melekat pada kata-kata tersebut.

Contoh:

  • Kata "rumah" memiliki makna dasar sebagai tempat tinggal.
  • Dalam kalimat "Dia membaca buku," semantik melihat arti setiap kata: dia (orang ketiga), membaca (aktivitas melihat dan memahami tulisan), dan buku (kumpulan tulisan).

3. Linguistik Kognitif

 Linguistik kognitif adalah cabang linguistik yang mempelajari bagaimana bahasa mencerminkan cara manusia berpikir, memahami, dan mengorganisasi informasi dalam pikiran. Kajian ini menekankan bahwa bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga cerminan dari pengalaman seseorang, seperti menelaah majas metafora (gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berbeda dengan cara tidak harfiah, atau dengan mengatakan bahwa sesuatu adalah sesuatu yang lain)

Contoh :

"Hatinya hancur berkeping-keping".
Hati secara fisik tidak bisa pecah, tetapi ini adalah metafora untuk menggambarkan kesedihan mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun