Jeka Saragih. Kegigihannya mempu mengantar petarung MMA tersebut mendapatkan kontrak untuk 5 pertandingan di UFC. Meski kalah TKO dengan Anshul Jubli di pertandingan Road to UFC, Dana White selaku promotor tetap memberinya kesempatan untuk bertarung lagi di oktagon tersukses sepanjang sejarah, Ultimate Fighting Championship (UFC)Â tempat lahirnya para petarung hebat seperti Khabib Nurmagomedov.
Bangsa Indonesia patut berbangga dengan pemuda asal desa Simalungun, Sumatera Utara bernamaNamun, sebelum ia resmi menandatangani kontrak dan menjadi petarung UFC dalam lima pertarungan mendatang, ada harga yang sangat mahal untuk ia bayarkan. Demi meneruskan karier ke tingkat pencapaian yang lebih tinggi, Jeka Saragih harus rela meninggalkan keluarga tercinta di kampung halamannya, Simalungun, Sumatera Utara. Bukan hal yang mudah bagi seorang ayah satu anak tersebut untuk mengadu nasib begitu saja ke negeri Paman Sam.
Dilema Jeka Saragih Sebelum Menandatangani Kontrak dengan UFC
Pada postingan terbaru dari akun Instagram pribadinya, Jeka sempat mengunggah momen-momen berharga bersama sang manajer, Graham Boyland dan sang pelatih beladirinya. Dalam momen tersebut, mereka mendiskusikan keputusan Jeka untuk lanjut ke UFC atau tidak. Ia harus mengambil keputusan yang cepat dan matang. Sebab jika tidak, ia terpaksa harus membatalkannya dan pulang ke Simalungun. Itu disebabkan oleh proses panjang mengurus berkas-berkas yang diperlukan Jeka untuk tinggal di Amerika.
Dalam video yang ada di akun Instagram tersebut, Graham Boyland tampak memotivasi Jeka dan memberinya kekuatan untuk rela berkorban demi kariernya sebagai petarung.
"Anda musti memikirkan baik-baik keputusan ini, jika tidak, Anda bisa kembali ke negara asal. Akan tetapi, jika Anda ingin melanjutkannya, maka kami akan mengurus segala yang Anda butuhkan untuk tinggal di sini dan melanjutkan berkarier. Semua keperluan Administrasi harus cepat selesai hingga tanggal 14 Februari 2023," Kata Boyland.
"Ini memang keputusan yang berat. Di satu sisi Anda memiliki kesempatan besar untuk menjadi petarung UFC dan memenangkan gelar, di sisi lain Anda harus rela berpisah dengan keluarga dan kampung halaman," imbuh sang pelatih.
Jeka Saragih membutuhkan waktu beberapa saat dengan dilema yang menyelimuti raut wajahnya. Ia jauh berbeda dengan yang kita lihat saat memenangkan pertarungan-pertarungan di oktagon. Gayanya yang tengil dan membuat banyak orang tidak menyukainya itu hilang sama sekali. Ia mengenakan topi dan kacamata, membuatnya kalem layaknya seorang pemuda pada umumnya.
Di akhir, ia pun menyetujui dan menandatangani kotrak UFC bersama sang manajer. Menurut kalian, apakah Jeka Saragih mempunyai kesempatan di UFC selain lima pertandingan dalam kontrak tersebut? Mungkinkah pemuda asal Simalungun, Sumatera Utara tersebut mendapatkan kesempatan seperti Khabib Nurmagomedov dan menjadi bintang UFC asal Indonesia?
sumber: berbagai sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H