Mohon tunggu...
Asnaf Humaidi
Asnaf Humaidi Mohon Tunggu... Guru - SMPN 24 Surabaya

senang belajar, belajar dengan senang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Berdiferensiasi Memberi Layanan Pendidikan Berkeadilan

24 Juni 2024   20:10 Diperbarui: 24 Juni 2024   20:12 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

(Koneksi Antarmateri Modul 2.1)

Asnaf Humaidi

(PP: Nur Mahbubah, M.Pd., Fasilitator: Agus Setyo, M.Pd.)

Setiap murid memiliki potensi unik dan kebutuhan berbeda.

Setiap murid memiliki potensi yang berbeda, minat belajar berbeda, gaya belajar berbeda, latar belakang keluarga berbeda dan sejumlah perbedaan yang beragam. Sangat tidak logis jika perbedaan kondisi murid semacam itu kemudian diperlakukan dengan model pembelajaran yang sama, diseragamkan dengan modul yang sama, target yang sama, penilaian dan segenap tindakan pengajaran yang sama. Sebaliknya sangat logis jika kondisi siswa yang beragam diberi pengajaran yang beragam, materi beragam, cara belajar yang beragam, media yang beragam, penilaian serta tindakan lainnya yang beragam.

Pembelajaran berdiferensiasi.

Memenuhi layanan pembelajaran pada murid yang heterogen potensi dan latar belakangnya, konsep pembelajaran berdiferensiasi menjadi solusi pembelajaran yang tepat. Pembelajaran berdiferensiasi memberi layanan pembelajaran sesuai dengan keberagamaan keadaan murid dan keberagaman kebutuhan belajar murid. Kebutuhan belajar murid yang dimaksud meliputi; 1) Kesiapan murid. Setiap murid memiliki tingkat pemahaman dan pengetahuan dasar yang berbeda, perbedaan itu perlu disikapi dengan memberikan konten dan target yang berbeda. 2) Minat murid. Murid memiliki minat terhadap materi ajar, bahan ajar, media ajar yang beragam. Memenuhi kebutuhan beragam itu guru perlu memberi layanan pada semua murid. 3) Profil belajar murid. Murid memiliki gaya belajar berbeda-beda, maka guru mengupayakan setiap siswa difasilitasi agar dapat belajar sesuai dengan gaya mereka.

Cara melakukan pembelajaran berdiferensiasi.

Dalam memenuhi kebutuhan belajar murid, guru dapat melakukan diferensiasi pembelajaran pada 3 aspek; 1) Diferensiasi konten. Murid mendapatkan materi yang beragam sesuai kebutuhan, target yang ditetapkan untuk murid dapat dibedakan sesuai kemampuan awal murid. 2) Diferensiasi proses. Guru menyiapkan berbagai media ajar atau bahan ajar yang beragam dan membiarkan murid memilih media atau bahan ajar yang paling dia sukai. 3) Diferensiasi produk. Guru memberi kebebasan kepada murid untuk mengaktualisasikan pemahamannya melalui kreasi yang meraka sukai.

Manfaat pembelajaran berdiferensiasi.

Pembelajaran berdiferensiasi memberi layanan pada kebutuhan siswa, siswa dapat belajar secara maksimal sesuai tingkat perkembangan intelektualnya, sesuai minat yang dikehendaki, dan sesuai gaya belajarnya. Dengan terpenuhi tiga aspek tersebut setiap siswa dapat belajar dan mengembangkan diri masing-masing secara maksimal.

Siswa tidak harus mempelajari hal sama semua. Siswa belajar sesuai tingkat kesiapan atau tingkat kemampuan masing-masing. Siswa dapat memilih media dan bahan ajar sesuai profil masing-masing. Siswa dengan profil belajar auditori dapat belajar dengan mendengar baik dari penjelasan guru atau dari media atau sumber ajar yang disiapkan guru. Siswa dengan profil belajar audio visual akan menikmati pembelajaran dengan menyaksikan tayangan-tayangan yang menghadirkan gambar bersuara . Siswa dengan profil belajar kinestetik akan belajar dengan maksimal jika diberi kesempatan belajar sambil beraktifitas. Kemudian setiap siswa akan memilih produk akhir sebagai wahana atau cara mereka untuk mengungkapkan hasil belajar yang mereka capai.

Kaitan antara modul pembelajaran berdiferensiasi dengan modul lain.

Modul pembelajaran diferensiasi berkesinambungan dengan modul-modul sebelumnya, memberi layanan pembelajaran kepada murid agar terwujud lingkungan belajar yang mendukung proses belajar, murid dapat belajar dengan rasa aman dan nyaman  sehingga dapat terwujud tujuan pendidikan untuk menuntun kodrat yang ada pada murid guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia hamba tuhan maupun sebagai anggota  masyarakat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun