Mohon tunggu...
Asnaf Humaidi
Asnaf Humaidi Mohon Tunggu... Guru - SMPN 24 Surabaya

senang belajar, belajar dengan senang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nilai dan Peran Guru Penggerak (Demonstrasi Kontekstual)

24 April 2024   09:25 Diperbarui: 26 April 2024   19:23 1583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2, Nilai Dan Peran Guru Penggerak

oleh Asnaf Humaidi, 

Assalamu’alaikum, salam dan bahagia. Guru penggerak memiliki lima nilai yang melekat pada diri mereka. Lima nilai ini menjadi pondasi, menjadi acuan yang menuntun setiap gerak langkah. Semua aktifitas guru penggerak menggarah pada ketercapaian lima nilai tersebut. Nilai-nilai yang dimaksud adalah nilai berpihak pada murid, nilai mandiri,  nilai reflektif , nilai kolaboratif, dan nilai inovatif.

Pertama, nilai berpihak pada murid. Murid menjadi pusat pembelajaran. Murid menjadi target utama. Semua kegiatan diarahkan untuk mengembangkan kodrat murid. Perencanaan yang dibuat oleh guru diawali dengan mengajukan pertanyaan apakah rencana ini berdampak baik pada pengembangan potensi murid? Apakah kegiatan ini berdampak baik pada karakter murid? Apakah siswa nyaman dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan? dan sejumlah pertanyaan lainnya.

dok. SMPN 24 Surabaya
dok. SMPN 24 Surabaya

Yang saya lakukan untuk mewujudkan nilai berpihak pada murid antara lain: menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan menerapkan belajar siswa aktif. Pembelajaran dengan menjadikan siswa sebagai subyek atau pelaku dalam proses pembelajaran. Sebagai guru saya berperan sebagai fasilitator. Belajar dengan menjadikan siswa sebagai subyek pembelajaran, menjadikan siswa aktif menggunakan waktu, energi dan fikiran serta semua potensi yang dimiliki. Belajar berkelompok secara tidak langsung melatih siswa membagun relasi dengan orang lain, belajar bekerja sama dengan pihak lain, serta belajar memahami karakter diri dan orang lain serta belajar menerima perbedaan, kelebihan dan kelemahan diri dan orang lain.

Kedua, nilai mandiri. Guru penggerak secara mandiri atau berkolaborasi memampukan diri untuk menghadapi persoalan dilingkungannya. Guru penggerak selalu belajar untuk mengembangkan potensi diri. Sebagai seorang model, guru penggerak perlu menguasai lima keilmuan sebagaimana yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara yakni llmu hidup batin (ilmu psikologis), ilmu hidup jasmani (ilmu fisiologis), ilmu kesopanan (ilmu etika), ilmu keindahan (ilmu estetika) serta ilmu pendidikan (ilmu pedagogis). Kemandirian guru akan mendukung pada ketercapaian nilai bermusat pada murid.

dok. BBGP Jawa Timur
dok. BBGP Jawa Timur

Yang saya lakukan untuk mewujudkan nilai mandiri antara lain mengikuti pelatihan mandiri di Platform merdeka mengajar, mengikuti seminar/webinar, berdiskusi dengan teman, serta secara mandiri membaca buku atau literatur lain.

Ketiga, nilai reflektif. Pengalaman adalah guru yang terbaik. Guru penggerak senantiasa menjadikan pengalaman sebagai pelajaran yang membangun kebaikan di masa mendatang. Guru penggerak memanfaatkan peristiwa masa lalu sebagai laboratorium untuk memilah mana yang potensial buruk untuk diperbaiki atau dibuang, mana yang potensial baik untuk dikembangkan. Kegiatan di laboratorium dilakukan terus menerus dalam rangka menemukan formula terbaik yang senantiasa mengalami perubahan. Guru penggerak melakukan refleksi terhadap kegiatan sendiri, refleksi pada kegiatan siswa atau melakukan refleksi pada kegiatan teman sejawat. Refleksi terus dilakukan hingga menjadikan refleksi sebagai suatu kebiasaan. Refleksi yang dilakukan guru akan mendukung keterwujudan nilai berpihak pada siswa.

dok. SMPN 24 Surabaya
dok. SMPN 24 Surabaya

Yang saya lakukan untuk mewujudkan nilai reflektif antara lain secara sendiri atau berkolaborasi memikirkan dan menganalisa dengan mengajukan pertanyaan apakah yang saya lakukan sudah sesuai rencana? Apah yang saya lakukan sudah berdampak pada pengembangan potensi siswa? Apakah yang saya lakukan sudah berdampak baik pada karakter siswa? Apakah yang saya lakukan sudah memampukan potensi saya sebagai guru? Apakah yang saya lakukan sudah memberikan kontribusi baik bagi pengembangan teman sejawat? Apak yang saya lakukan sudah memberikan kontribusi baik bagi lembaga? Pertanyaan-pertanyaan ini saya ajukan sebagai upaya untuk belajar dari peristiwa yang sudah terjadi dan dampak yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut.

Keempat, nilai kolaboratif. Guru penggerak keluar dari mindset belajar dan bekerja sendiri, tidak lagi belajar dan bekerja bersifat individu melainkan berorientasi pada semangat belajar dan bekerja dalam sebuah tim. Isi kepala lima orang lebih baik dari isi kepala satu orang. Gagasan yang dibangun bersama lebih unggul daripada gagasan yang dibuat sendiri. Bekerja dalam sebuah tim akan mempermudah dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan refleksi. Guru penggerak tidak bisa membangun suasana sekolah yang nyaman bagi siswa secara individu. Suasana belajar nyaman dapat diwujudkan secara kolaboratif oleh semua warga sekolah. Guru penggerak membawa misi menyatukan potensi-potensi yang beragam ke dalam satu kebersamaan. Suasana kolaboratif dengan guru maupun dengan siswa diciptakan dan dibina terus menerus guna mempermudah terwujudnya nilai berpihak pada murid.

 

dok. SMPN 24 Surabaya
dok. SMPN 24 Surabaya

Yang saya lakukan dalam rangka menerapkan nilai kolaboratif guru penggerak antara lain berperan dalam penerapan sekolah ramah anak yang dicanangkan sekolah, terlibat dalam pengawasan kegiatan sholat berjamaah di sekolah, menjadi bagian dalam kegiatan asesmen, menggerakkan kelompok belajar sekolah.

Kelima, nilai inovatif. Guru penggerak melahirkan gagasan atau ide baru, berfikir alternatif, membuat terobosan untuk perbaikan pembelajaran atau perbaikan bagi sekolah, mempunyai nilai solutif untuk mempermudah tugas. Guru penggerak memiliki kemanfaatan bagi siswa, bagi teman sejawat dan bagi lembaga. Nilai inovatif yang dikembangkan oleh guru pada akhirnya akan bermuara kepada nilai pertama yakni berpihak kepada murid.

 

dok. SMPN 24 Surabaya
dok. SMPN 24 Surabaya

Yang saya lakukan untuk mewujudkan nilai inovatif antara lain mendorong dan membimbing siswa untuk memanfaatkan canva dalam membuat tugas sekolah. Setiap siswa sudah memiliki akun belajar.id maka setiap siswa bisa berinovasi dalam menyelesaikan tugas mereka. Melakukan pendampingan teman sejawat dalam pemanfaatan google form untuk penilaian. Memanfaatkan google site dalam pelaksanaan asesmen di tingkat sekolah untuk mengolah dan menyajikan semua yang berkaitan dengan asesmen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun