Yang saya lakukan untuk mewujudkan nilai reflektif antara lain secara sendiri atau berkolaborasi memikirkan dan menganalisa dengan mengajukan pertanyaan apakah yang saya lakukan sudah sesuai rencana? Apah yang saya lakukan sudah berdampak pada pengembangan potensi siswa? Apakah yang saya lakukan sudah berdampak baik pada karakter siswa? Apakah yang saya lakukan sudah memampukan potensi saya sebagai guru? Apakah yang saya lakukan sudah memberikan kontribusi baik bagi pengembangan teman sejawat? Apak yang saya lakukan sudah memberikan kontribusi baik bagi lembaga? Pertanyaan-pertanyaan ini saya ajukan sebagai upaya untuk belajar dari peristiwa yang sudah terjadi dan dampak yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut.
Keempat, nilai kolaboratif. Guru penggerak keluar dari mindset belajar dan bekerja sendiri, tidak lagi belajar dan bekerja bersifat individu melainkan berorientasi pada semangat belajar dan bekerja dalam sebuah tim. Isi kepala lima orang lebih baik dari isi kepala satu orang. Gagasan yang dibangun bersama lebih unggul daripada gagasan yang dibuat sendiri. Bekerja dalam sebuah tim akan mempermudah dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan refleksi. Guru penggerak tidak bisa membangun suasana sekolah yang nyaman bagi siswa secara individu. Suasana belajar nyaman dapat diwujudkan secara kolaboratif oleh semua warga sekolah. Guru penggerak membawa misi menyatukan potensi-potensi yang beragam ke dalam satu kebersamaan. Suasana kolaboratif dengan guru maupun dengan siswa diciptakan dan dibina terus menerus guna mempermudah terwujudnya nilai berpihak pada murid.
Â
Yang saya lakukan dalam rangka menerapkan nilai kolaboratif guru penggerak antara lain berperan dalam penerapan sekolah ramah anak yang dicanangkan sekolah, terlibat dalam pengawasan kegiatan sholat berjamaah di sekolah, menjadi bagian dalam kegiatan asesmen, menggerakkan kelompok belajar sekolah.
Kelima, nilai inovatif. Guru penggerak melahirkan gagasan atau ide baru, berfikir alternatif, membuat terobosan untuk perbaikan pembelajaran atau perbaikan bagi sekolah, mempunyai nilai solutif untuk mempermudah tugas. Guru penggerak memiliki kemanfaatan bagi siswa, bagi teman sejawat dan bagi lembaga. Nilai inovatif yang dikembangkan oleh guru pada akhirnya akan bermuara kepada nilai pertama yakni berpihak kepada murid.
Â
Yang saya lakukan untuk mewujudkan nilai inovatif antara lain mendorong dan membimbing siswa untuk memanfaatkan canva dalam membuat tugas sekolah. Setiap siswa sudah memiliki akun belajar.id maka setiap siswa bisa berinovasi dalam menyelesaikan tugas mereka. Melakukan pendampingan teman sejawat dalam pemanfaatan google form untuk penilaian. Memanfaatkan google site dalam pelaksanaan asesmen di tingkat sekolah untuk mengolah dan menyajikan semua yang berkaitan dengan asesmen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H