Mohon tunggu...
Nok Asna
Nok Asna Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Senja dan Sastra.

Penikmat Senja dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Seperti Dendam, Rindu Akan Lombok Juga Harus Dibayar Tuntas (Part 2)

28 Agustus 2019   07:38 Diperbarui: 28 Agustus 2019   07:53 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Kami sempat bingung karena jalan datang dan jalan pulang yang dilalui berbeda. Syukurlah, kami bisa keluar hutan dengan kurang suatu apapun dan tentunya membawa kenangan yang keren.

Sepanjang perjalanan menuju Mataram, beberapa kali kami melewati rombongan yang sedang melakukan upacara pernikahan. Saat upacara pernikahan, kedua pengantin akan diarak keliling menuju rumah mempelai wanita dengan berjalan kurang lebih 3 KM jauhnya. Lalu, bagaimana kalau beda kota? 

Caranya ialah rombongan naik kendaraan dahulu, kemudian kira-kira jarak 3 KM baru bertemu dan berjalan menuju rumah mempelai wanita. 

Arak-arakan upacara ini kalau menurut saya sangat meriah seperti karnaval memperingati 17 Agustus yang biasa dilaksanakan di kampung saya. Semua berdandan dengan menggunakan busana khas Lombok dan memainkan alat musik.

Kak Leo yang merupakan orang asli Lombok bercerita banyak tentang budaya dan kebiasaan masyarakat yang masih bertahan sampai sekarang. 

Mulai dari cara pernikahan tadi, tentang kebiasaan nikah usia anak, asal-usul nama daerah jika kebetulan kami lewat suatu daerah, dan kehidupan masyarakat Lombok lainnya.

Kami mengakhiri petualangan hari ini dengan kembali menikmati nasi Balap Puyung di rumah makan Inaq Esun sembari mengobrol tentang apa saja. 

Saya paling senang jika traveling kemudian di tempat tujuan ketemu sesama traveler. Kami bisa bertukar cerita tentang tempat yang pernah dikunjungi dan rekomendasi destinasi selanjutnya.

Saya meninggalkan Lombok keesokan harinya. Rasanya 4 hari di Lombok masih sangat kurang. Meskipun Lombok sedang berproses untuk bangkit dari bencana gempa, tapi bagi saya Lombok sudah sangat welcome untuk dikunjungi. So, angkat ranselmu, gaes! Sate Rembiga dan pelecing kangkung menanti...:D

Salam... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun