Mohon tunggu...
Nok Asna
Nok Asna Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Senja dan Sastra.

Penikmat Senja dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Eksistensi Wam dalam Kehidupan Masyarakat Suku Lanny

5 Juni 2017   14:07 Diperbarui: 8 Mei 2019   13:21 1488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Upacara Barapen (Bakar Batu)

Upacara bakar batu biasanya dilakukan untuk mengucapkan syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan. Sehingga dalam upacara tersebut harus mempersembahkan sesuatu yang paling berharga yang dimiliki oleh suku Lanny, ialah wam. Seseorang yang mempersembahkan seekor anak wam untuk upacara bakar batu akan lebih mendapatkan penghargaan daripada orang yang menyumbangkan uang puluhan juta rupiah.

Wam dalam upacara Barapen (dok.pribadi)
Wam dalam upacara Barapen (dok.pribadi)
3. Maskawin

Sebelum bisa menikahi seorang wanita suku Lanny, pihak laki-laki harus mempersembahkan beberapa ekor wam sebagai syarat mutlak. Jumlah wam untuk maskawin disesuaikan dengan kemampuan dari pihak laki-laki. Jika seorang laki-laki memberikan 5 ekor wam kepada keluarga pihak wanita, seekor wam harus diberikan ke gereja sebagai persembahan. Mereka yang mempunyai banyak peliharaan wam bisa menikahi beberapa wanita. Namun, sejak Injil datang, praktek poligami mulai berkurang. Poligami dilakukan jika ada permasalahan yang timbul di keluarga seperti misalnya istri pertama tidak bisa memberi keturunan.

4. Upacara Membuka Kebun Baru

Istilah upacara membuka kebun baru oleh suku Lanny disebut Yerobo. Selain beternak, suku Lanny juga berladang sebagai mata pencaharian mereka. Upacara pembukaan kebun baru dilaksanakan dengan menggunakan darah wam untuk diteteskan di kebun mereka. Tetesan darah wam dipercaya akan membantu menjaga kesuburan kebun.

5. Upacara Kematian

Wam digunakan dalam tiga rangkaian proses upacara peringatan kematian. Pertama, saat ada orang yang meninggal, minimal dua ekor wam disiapkan. Seekor untuk makan bersama dan seekor yang lain untuk diberikan kepada pihak yang pantas menerima, seperti paman dari orang yang meninggal. Status sosial turut berpengaruh terhadap jumlah wam yang diberikan. Kedua, selama berduka keluarga dari orang yang meninggal tidak akan bekerja selama 2-3 bulan. Setelah kurun waktu tersebut diadakan pelepasan duka dengan menggunakan wam sehingga keluarga yang berduka bisa kembali bekerja. Ketiga, sekitar 10 bulan setelah kematian, wam diberikan kepada orang yang dianggap berkorban saat kedukaan sebagai ucapan terima kasih. Orang tersebut misalnya yang memotong jari atau telinga sebagai tanda duka.

6. Upacara Kelahiran

Keluarga dari seorang perempuan yang baru melahirkan akan menyembelih wam dengan jumlah tertentu untuk dibagikan kepada masyarakat. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesuburan perempuan tersebut. Jika ada keluarga yang tidak menjalankan upacara kelahiran, masyarakat percaya bahwa perempuan tersebut tidak akan bisa melahirkan anak lagi.

7. Pengobatan tradisional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun