Mohon tunggu...
Asmuddin
Asmuddin Mohon Tunggu... lainnya -

www.asmuddin.blogspot.com Belajar Menulis "Jika tidak bisa turun ke jalan, melawanlah dengan TULISAN"

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kantong Plastik Berbayar, Siapa yang Untung?

25 Februari 2016   11:50 Diperbarui: 25 Februari 2016   12:09 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita tentu mendukung upaya pemerintah untuk mengurangi sampah, khususnya yang berbahan dasar plastik, tetapi jika kebijakan itu hanya "konsumen oriented" yang cenderung parsial, maka tentunya patut untuk dikritisi dan dipertanyakan. Dalam rantai penggunaan plastik, konsumen ada ada rantai paling akhir, hulunya adalah para industri kemasan plastik, industri makanan dan minuman, serta industri lainnya. Kebijakan pemerintah terkait dengan hal ini, seharusnya bergerak di hulu, bukan di hilir (konsumen), dan kebijakan "kantong plastik berbayar" adalah kebijakan yang letaknya di hilir. 

Oleh karena itu, agar keinginan pemerintah dalam mengurangi sampah plastik tercapai, maka pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang lebih ketat lagi. Industri yang bergerak dihulu harus diwajibkan memproduksi bahan kemasan yang lebih ramah lingkungan, bukan hanya konsumen yang dipaksa untuk mengeluarkan biaya lebih dan diperhadapkan pada sedikit pilihan.

Para pelaku di bidang ini tentunya akan diperhadapkan pada peroalan biaya yang mungkin tidak sedikit, persoalannya pasti tidak sederhana, tidak sesimpel dengan aturan "kantong plastik berbaya". Khususnya diindustri makanan dan minuman, beralih ke kemasan selain plastik tapi memiliki keunggulan keunggulan yang sama/hampir sama dengan plastik memerlukan inovasi dan penelitian. 

Jika serius, pemerintah dan DPR dapat melakukan revisi terhadap aturan yang terkait dengan keamanan pangan, perlindungan konsumen, dan pengemasan pangan serta aturan lainnya dengan mencantumkan bahwa syarat kemasan tidak boleh berbahan plastik, maka ini pasti diikuti oleh oleh para pelaku industri di bidang ini.

Semoga bumi kita terbebas dari sampah plastik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun