Mohon tunggu...
Asmoo
Asmoo Mohon Tunggu... Seniman - Ngelanturisme

Ngelanturisme

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Filosofi Lukisan Kendi Pelukis Modern Art Asal Mojokerto

16 Januari 2025   13:09 Diperbarui: 16 Januari 2025   15:39 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan "kendi", 60x80cm, Ooc, karya; Mafrukan Ali

Kendi.

Filososi kendi.

Kendi sering kali mengandung makna simbolis yang dalam, terutama dalam konteks budaya tradisional di berbagai belahan dunia. Berikut adalah beberapa filosofi yang sering dikaitkan dengan kendi:

  1. Kehidupan dan Sumber Air: Kendi sering kali digunakan untuk menyimpan air, yang dalam banyak budaya adalah simbol kehidupan. Dalam hal ini, kendi dapat menggambarkan pentingnya menjaga dan memelihara sumber daya yang esensial bagi kelangsungan hidup, serta mengingatkan tentang siklus kehidupan yang berkelanjutan.

  2. Keterbukaan dan Penerimaan: Sebagai wadah yang dapat diisi dan dituangkan, kendi bisa melambangkan keterbukaan hati atau pikiran. Ini juga bisa mencerminkan bagaimana seseorang harus siap menerima pengetahuan, pengalaman, atau cinta dari orang lain, serta berbagi dengan orang di sekitarnya.

  3. Kebijaksanaan dan Pengalaman: Kendi yang terbuat dari tanah liat sering kali dihubungkan dengan bumi atau alam, yang mengingatkan pada kebijaksanaan dan pengalaman yang didapat seiring waktu. Seperti tanah liat yang dibentuk dan dipanaskan, hidup juga melibatkan pembentukan dan perubahan yang memberi kekuatan dan makna lebih dalam.

  4. Keseimbangan dan Harmoni: Dalam beberapa budaya, kendi juga melambangkan keseimbangan, karena bentuknya yang simetris dan fungsinya yang bergantung pada kapasitasnya untuk menampung air tanpa tumpah. Filosofi ini mengajarkan tentang pentingnya menemukan keseimbangan dalam hidup---antara memberi dan menerima, antara bekerja dan beristirahat, serta antara diri sendiri dan dunia luar.

Dengan berbagai simbolisme ini, kendi menjadi sebuah objek yang mengandung nilai-nilai mendalam tentang kehidupan, hubungan, dan harmoni.

Lukisan
Lukisan "kendi", 60x80cm, OoC, karya; Mafrukan Ali, 2024. ( dokpri)

Kendi.

Kendi sebagai tema lukisan oleh pelukis Mojokerto ini bisa mengandung makna yang lebih dalam, menggambarkan kesederhanaan yang memiliki nilai dan simbolisme yang kuat. Mojokerto, yang dikenal dengan warisan budaya Jawa (Mojopahit) yang kaya, mungkin memilih kendi untuk menggali aspek kehidupan sehari-hari yang sering kali dianggap biasa namun sesungguhnya penuh dengan filosofi.

  1. Simbol Kehidupan dan Keabadian: Kendi sering digunakan untuk menampung air, yang dalam banyak kebudayaan Jawa melambangkan kehidupan. Dengan menjadikan kendi sebagai objek utama dalam lukisan, pelukis mungkin ingin menekankan pentingnya elemen-elemen sederhana yang mendasari eksistensi manusia. Air dalam kendi bisa menjadi metafora bagi keberlanjutan hidup, dengan arti bahwa setiap tetes air adalah bagian dari kehidupan yang terus mengalir dan berkembang.

  2. Estetika Keseharian: Dalam seni lukis, pelukisan benda sederhana seperti kendi bisa juga menunjukkan bahwa keindahan dapat ditemukan dalam hal-hal yang kita anggap biasa. Pelukis Mojokerto ini mungkin ingin mengangkat nilai estetika dari objek yang sederhana, menggambarkan keindahan dalam bentuk, tekstur, dan sekaligus menciptakan kedalaman dalam karya seni itu sendiri.

  3. Filosofi Kesederhanaan: Dalam budaya Jawa, ada filosofi yang mengajarkan tentang hidup dengan sederhana, rendah hati, dan tidak berlebihan. Kendi, dengan bentuknya yang sederhana namun fungsional, bisa menjadi representasi dari filosofi tersebut. Pelukis mungkin ingin mengingatkan kita bahwa keindahan sejati terletak pada kesederhanaan dan kedalaman makna yang terkandung di dalamnya.

  4. Koneksi dengan Alam dan Tradisi: Kendi juga mengingatkan pada hubungan erat manusia dengan alam dan tradisi yang telah ada sejak zaman dahulu (Mojopahit). Melalui lukisan kendi, pelukis Mojokerto ini bisa menyoroti pentingnya menjaga warisan budaya serta hubungan harmonis dengan alam, yang menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat di daerah tersebut.

Dengan memilih kendi sebagai tema lukisan, pelukis Mojokerto ini bukan hanya menggambarkan sebuah objek fisik, tetapi juga menggali makna filosofis, budaya, dan estetika yang mendalam, mengajak penonton untuk merenung tentang kehidupan, kesederhanaan, dan nilai-nilai yang ada di dalamnya.

Judul ; kendi, ukuran ; 60x80cm, bahan; cat minyak di kanvas, karya; Mafrukan Ali, tahun; 2024 (dokpri)
Judul ; kendi, ukuran ; 60x80cm, bahan; cat minyak di kanvas, karya; Mafrukan Ali, tahun; 2024 (dokpri)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun