Pengawas bertugas mengawasi, diawasi pengawas, pengawas yang mengawasi pengawas diawas-awasi.
Jin penunggu gorong-gorong. Sebagai jin yang sudah lama tinggal di gorong-gorong merasakan betapa sepinya kunjungan manusia di musim ini. Musim yang seharusnya ramai. Musim yang datang bersamaan. Musim rambutan, musim durian, musim spandok, musim baliho.Â
Sebagai penunggu gorong-gorong yang merangkap sebagai pengawas. Ia merasa ada yang mengawasi. Ia merasakan pengawas yang mengawasi pasti diawas-awas.
"Ada apa jin?" Sapa tanya Bill Bejo bin Bejo yang mendapati jin temannya itu terlihat tidak bergairah, terlihat kusut (kusut khas jin). Sedang duduk diteras rumah Bejo.
Tanpa kata, jin yang ditanya hanya menengok pelan sebentar, tanpa semangat.Â
Bill Bejo bin Bejo yang sudah beberapa bulan ini berteman dengan jin penunggu gorong-gorong, tahu kalau temannya ini tidak mau diganggu. Ia pun segera meninggalkannya.Â
"Jo Bejo!"panggil jin lirih. Yang menghentikan beberapa langkah Bill Bejo yang akan melangkah meninggalkanya.
Bejo tak menghiraukan, ia terus melangkah.
"Jo Bejo!"panggil jin yang sedikit agak keras.
Bejo pun menghentikan langkahnya, menoleh,"ada apa?"
Jin yang memanggil, diam tak berkata, seakan ia tidak memanggil Bejo.
Bejo pun kembali berjalan meninggalkanya.
"Jo Bejo!"panggil jin lagi.
Bejo sudah tak menghiraukan, ia terus melangkah masuk ke dalam rumahnya.
"Dasar manusia, dipanggil, malah terus berjalan. Diajak ngobrol, malah diam." Gerutu jin. Yang tidak menyadari kelakuannya sendiri. Ia sendiri yang diam. "Jangan-jangan Bejo tidak mau bicara, atau mungkin takut bicara. Atau mungkin Bejo merasa ada yang mengawasi, atau diawas-awas." Jin penunggu gorong-gorong ngelantur sendiri.
Jin penunggu gorong-gorong merasa diawasi pengawas. Pengawas diawasi pengawas. Pengawas yang mengawasi pengawas diawas-awas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H