Berhentilah bicara jujur.
   Bill Bejo bin Bejo punya kawan yang selalu bicara jujur. Hal itu sangat mengganggu, tidak menyenangkan. Bahkan Bejo mengingatkan agar temannya tidak bicara "jujur" lagi.
   Orang tua yang bijak menasehati kita mulai dari kecil. Agar kita bicara jujur.
   Tapi tidak demikian dengan Barkowi, kawan Bejo yang satu ini. Ia dikenal oleh teman-temannya sebagai pembohong. Temannya menyadari, sehingga apa yang dikatakan Barkowi dianggap angin lewat, tak dihiraukan. Didengarkan tapi tidak dihiraukan.
   Merasa kasihan, Bill Bejo bin Bejo tidak henti-hentinya memberi nasehat. Mulai dari mengingatkan nasehat orang tuanya dulu.
   "Ayah ibu dulu kan sering memberi nasehat kita, agar kita bicara jujur," suatu kesempatan Bejo memberi nasehat.
   Tapi apa jawab Barkowi, kawannya itu,"iya, orang tua sering memberi nasehat agar kita bicara jujur, tapi juga sering kalau ada tamu yang tidak ia kehendaki, saya disuruh bilang mereka tidak ada dirumah!?!"
   Bukan karena bosan memberi nasehat, apalagi putus asa. Bill Bejo bin Bejo kali ini menyuruh kawannya, untuk berhenti bicara "jujur".
  Â
   "Dari mana?" Tanya Bejo, saat Barkowi berkunjun ke rumahnya.
   "Jujur, saya dari rumah,"jawab Barkowi.
   "Ada perlu atau hanya sekedar main?" Tanya Bejo.
   "Jujur, saya hanya main. Tapi jujur saya juga ada perlu. Tapi jujur saya ngomongnya tidak enak. Jujur....," jawab Berkowi panjang...
   Bejo merasa ada yang aneh dengan kawannya ini. Apa ini gara-gara nasehatnya, "agar ia bicara jujur!"
   Barkowi terus saja ngomong,"jujur Jo, saya hanya main, tapi jujur Jo, saya juga ada perlu, jujur Jo, saya mau pinjam uang seratus".
   "Stop!" Bill Bejo bin Bejo memotong pembicaraan kawannya.
   " Jujur Jo, saya tidak boleh pinjam uang? Jujur Jo, saya sangat butuh Jo, jujur Jo..."masih terus ....
   "Berhentiii, tolong berhenti, bicara jujur." Bill Bejo bin Bejo tidak mau bingung dan bertambah pusing lagi mendengar perkataan "jujur" kawannya. Ia segera menyodorkan selember uang seratus "ni" sambil berharap kawannya segera pergi.
   Jujur Jo, saya banyak terima kasih. Jujur Jo, saya mau pamit. Jujur Jo, saya mau pulang. Jujur Jo, saya.....
   "Ya sudah sana," Bejo memotong, sambil berharap kawannya segera pulang.
   "Jujur Jo, saya permisi!"
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H