Bukan ada rencana untuk menjadi kuning. Memang kuning.Â
   Merah. Ya,  memang terkadang jagung tua terlihat merah.Â
   Di sudut perempatan, di dalam pasar, kota Mojokerto. Ada penjual nasi jagung. Mak Ton, biasa pelanggan memanggil.
   "Nasinya mana Mak? Tanya Bill Bejo bin Bejo, yang mencoba ingin mencicipi nasi jagung.
   "Tidak ada, Pak", jawab Mak Ton, "nasi jagung ya dari jagung".
   Rupanya Bejo baru tahu, kalau yang namanya nasi jagung, hanyalah jagung yang dihaluskan. Dimasak bagaikan nasi. Tidak ada nasinya.
   " Kok warnanya "KUNING"? Tanya Bejo lagi. Entah memang ia tidak tahu atau pura-pura.
   "Sejak dulu, memang warnanya kuning," jawab Mak Ton dengan sabar.
   "Kok yang tua warnanya "MERAH?" Tanya Bejo lagi.Â
   Sebentar melihat Bejo, tanpa menjawab, sambil terus membungkuskan pesanan Bejo.Â