Mohon tunggu...
Asmoo
Asmoo Mohon Tunggu... Seniman - Ngelanturisme

Ngelanturisme

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kabut Asap Jakarta

6 Oktober 2023   15:29 Diperbarui: 6 Oktober 2023   15:30 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   

  

     Di musim kemarau matahari pagi tak sanggup untuk menyampaikan sinar panasnya pada dedaunan.

     Daun-daun menanti, mengharap panas sinar itu. Untuk membantu memberi makan.

Ia tidak sanggup untuk berani menyalahkan bahkan menuduh penyebab walau ia tahu alasan.

    "Ini gara-gara asap. Asap yang menutupi sinar matahari untuk memberi kehangatan di pagi ini. Pagi ini".

     Sang daun berbisik pelan pada ranting. Ia tidak mau sampai terdengar oleh batang apalagi oleh akar, terlebih lagi oleh manusia. Kalau sampai terdengar oleh manusia, ia takut ditebang.

     "Apa ini bukan rekayasa, rekayasa cuaca. Kan manusia bisa merekayasa hujan, apa ini rekayasa asap?" bisiknya teramat pelan, bisik sang daun pada ranting.

     "Jangan berprasangka negatif. Kita harus "menduga tak bersalah", walau sudah jelas, apalagi masih tertutup asap," jawab ranting seenaknya.

     "Ngawur, omong apa sih kamu?" Saut sang daun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun