Kopi Petang Menantang
Tulisan Asmirizani
Petang tiba dengan terasa cepat
Rasanya barusan ashar usai
Hari masih cerah sepertinya siang belum bergulir.
Sarung dan peci masih terpasang,
Tasbih masih dipegang
Lirih suara zikir penutup petang
Rasa rasanya magrib masih jauh untuk datang.
Kopi belum tersaji, biasanya air sedang dimasak istri
Air mendidih disiram pada bubuk kopi dalam gelas
Kepulan asapnya menerbangkan bau kopi yang khas
Tersentak, cahaya senja menusuk mata
Tajam sangat pedih dan menantang
Tajamnya membuat mata dan hati meradang
Suara shalawat dari corong masjid mengelus telinga memanjakan.
Biasanya suara anak-anak usai pengajian menunggu magrib
Kadang gaduh beramaian
Tetapi kali ini shalawat syahdu
Tensi hati menjadi stabil.
Bau kopi semakin menjadi saat istri meletakkan segelas kopi yang berasap
Kapan bapak akan berhenti ngopi? Tanya istri
Saat kopi tak lagi disajikan istri secantikmu.
Ia senyum, semringah.
Pontianak, Borneo Barat 27/7/2023
Bertemu di Instagram : Zani.asmi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H