Mohon tunggu...
Asmirizani
Asmirizani Mohon Tunggu... Penulis - Ketua Forum Penulis, FLP Kalbar

Literasi, Edukasi, dan Reaksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Terkadang Kita Perlu Menangis

1 Februari 2018   22:41 Diperbarui: 2 Februari 2018   16:08 2893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudahkah puas dengan tawa?
Sudahkah puas dengan canda?
Sudahkan puas dengan keseriusan?

Ada kalanya kita perlu menangis
Ada kalanya kita meratap diri
Ada kalanya kita menilai diri

Mungkin air mata bisa menyejukkan mata yang jalang
Mungkin air mata bisa meluluhkan hati yang panas.

Menangislah jika dada terasa berat akan beban
Menangislah jika hati terasa gaduh
Bebaskan semua dengan tangisan sepuasnya

Terkadang kita perlu sendiri
Terkadang harus menyepi tanpa bicara
Tumpahkan air mata sebanyaknya hingga kering

Bukan berarti menangis itu lemah
Bukan berarti menangis itu cengeng
Bukan, bukan itu.

Mungkin dengan menangis kita merasa lega dan bahagia.

Tiada yang suci selain air mata pembersih hati
Tiada yang suci selain air mata penyejuk hati
Tiada yang suci selain mata air yang mengalir karena ketulusan.

Borneo, 1.2.2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun