Kebanyakan orang mungkin belum memahami istilah stunting atau keterlambatan perkembangan. Stunting mengacu pada masalah gizi buruk kronis yang disebabkan oleh kekurangan asupan gizi pada anak dalam jangka waktu yang lama sehingga mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak, yaitu anak yang tinggi badannya berada di bawah atau di bawah standar usia.
Kondisi fisik perawakan pendek seringkali dianggap sebagai faktor genetik pada kedua orang tuanya, sehingga banyak orang yang hanya menerima begitu saja tanpa melakukan apapun untuk mencegahnya. Padahal, seperti kita ketahui, faktor keturunan merupakan determinan kesehatan yang pengaruhnya paling kecil dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik) dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.
Salah satu prioritas Pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan semaksimal mungkin, dengan dibekali kompetensi emosional, sosial, dan fisik yang siap belajar, serta mampu berinovasi dan bersaing di tingkat global. Keluarahan Linggajaya Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya merupakan salah satu kelurahan yang menjadi fokus dalam penanganan dan pencegahan stunting ini.
Mahasiswa KKN Kelurahan Linggajaya Universitas Pendidikan Indonesia menghadiri acara "Penyaluran Bantuan Makanan Gizi Seimbang (Ayam dan Telur) bagi Keluarga yang Berisiko Stunting”, Rabu (16/8/2023) yang bertempat di Aula Kelurahan Linggajaya. Pada kesempatan itu, Mahasiswa KKN Kelurahan Linggajaya berkesempatan untuk membagikan bantuan berupa telur dan ayam, yang merupakan salah satu makanan gizi seimbang dalam pemenuhan pertumbhan dan perkembangan anak. Di samping itu, mahasiswa juga memberikan penguatan dan pemahaman mengenai pentingnya pemenuhan gizi seimbang sebagai salah satu upaya pencegahan stunting yang merupakan salah satu program kerja dari KKN UPI yaitu Pendampingan Dapur Sehat.
"Bersyukur kita pagi hari ini kita bersama-sama dapat menyalurkan bantuan berupa ayam dan telur untuk keluarga yang berisiko stunting. Kami merasa sangat terbantu dengan adanya mahasiswa KKN dari UPI untuk membantu menyalurkan bantuan bahkan memberikan pengetahuan tentang stunting, dapur sehat juga gizi seimbang”. Kata Ketua Kader Posyandu Bu Halimah.
“Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih”, tutur penjelasan mahasiswa KKN UPI di Tasikmalaya (16/8).
"Saya apresiasi posyandu dan ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas upaya penurunan stunting ini dengan berbagai upaya salah satunya penyaluran bantuan ayam dan telur ini," tuturnya.
Penerapan gizi seimbang sebagai solusi stunting dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang bervariasi, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, menjaga berat badan normal, dan aktif secara fisik di segala usia. Melalui bantuan ayam dan telur diharapkan konsumsi protein meningkat dan stunting dapat dikurangi bahkan dicegah khususnya di Kelurahan Linggajaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H