Mohon tunggu...
Asmiati Malik
Asmiati Malik Mohon Tunggu... Ilmuwan - Political Economic Analist

Political Economist|Fascinated with Science and Physics |Twitter: AsmiatiMalik

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Venezuela Menuju Kebangkrutan Ekonomi

30 Mei 2018   01:45 Diperbarui: 30 Mei 2018   16:06 1829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu angka kejahatan jalanan dan kasus pembunuhan juga sangat tinggi yang sebabkan oleh kegagalan dan frustasi ekonomi yang sangat besar serta maraknya perdagangan narkoba. Caracas sebagai ibu kota negara Venezuela bahkan dinobatkan sebagai ibu kota dengan tingkat kasus pembunuhan paling tinggi didunia dengan perbandingan 500:1 (artinya disetiap 500 orang setidaknya ada jumlah satu kasus pembunuhan). Dengan penduduk sebanyak 3 juta orang, berarti ada 6000 kasus pembunuhan di Caracas, dan dan dari keseluruhan kasus pembunuhan tersebut hanya 10% yang mampu ditangani oleh polisi.

Venezuela  negara yang gagal menjaga stabilitas ekonomi politiknya

Supermarket kosong di Caracas (Photo: Jorge Silva/Reuters)
Supermarket kosong di Caracas (Photo: Jorge Silva/Reuters)
Sekarang Venezuela dipimpin dibawah kepemimpinan Nicolas Maduro, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Venezuela dan sempat menjabat sebagai Wakil Presiden Hugo Chaves dan setelah itu diangkat menjadi Presiden setelah kematian Chaves. Tapi jauh sebelum itu Madoro hanyalan supir bus, dan pemimpim pergerakan buruh yang mendukung kemepimpinan Chaves. Dukungan politik ini menyebabkan Maduro terpilih menjadi Sekertaris Negara, wakil presiden dan pelanjut pemerintahan Chaves. padahal kalau dilihat dari latar belakang pendidikannya Maduro hanyalah lulusan SMA.

Kekuasaan yang diperoleh Maduro tidak lebih dari sebuah political kroni yang difalisitasi dan dibantu oleh Chaves. Kekuasaan tersebut tidak diperoleh berdasarkan pada prinsip siapa yang lebih patut, berkualitas dan memiliki kemampuan untuk membawa perekonomian Venezuela kearah yang lebih baik. Faktor politik yang didasarkan pada politik klientelisme. Sebuah sistem tatanan sosial yang dibentuk berdasarkan pada hubungan patronase antara orang yang berkuasa dengan orang yang diinginkan oleh pemegang kekuasaan untuk berkuasa.

Sistem ini mirip pada kondisi perekonomian dimasa pemerintahan Presiden Suharto, meskipun juga masih berlangsung sampai sekarang, dimana anda bisa melihat banyak orang yang sepatutnya tidak menjabat suatu jabatan karena tidak memiliki kekampuan dan kecakapan akan tetapi tetap difasilitasi karena mereka memiliki hubungan yang erat dengan penguasa apakah itu merupakan hubungan keluarga atau hubungan politik saling menguntungkan (dukungan politik).

Sekarang Venezuela adalah negara yang bangkrut, mereka bahkan tidak memiliki dana untuk memproduksi minyak buminya sendiri padahal mereka adalah pemilik cadangan minyak terbesar dunia dengan lebih dari 302,250 juta barrels. Mereka tidak memiliki uang cash yang cukup.

Ini disebabkan larinya dana asing termasuk para investor asing yang memutuskan untuk membatalkan proyek investasi yang sedang berlansung seperi proyek General Motor. Para pemilik modal atau pemilik perusahaan pribadi melarikan dananya keluar negeri (disebut dengan capital flight), karena kebijakan Chaves yang menasionaliasi asset perusahaan pribadi kemilik negara menyebabkan ketakutan dari para pemilik modal sehingga mereka secara berjamaah meninggalkan Venezuela.

Serta faktor lain yang tidak kalah besarnya seperti tidak lakunya surat utang negara yang benar-benar jatuh dibawah pemerintahan Maduro. Ini disebabkan oleh prospek usaha yang sangat tidak jelas dinegara tersebut, terlebih lagi tidak adanya jaminan usaha.

Semua permasalahan ini berakal pada sistem ekonomi dan politik yang sangat extractive, exploitative dan koruptif. Dengan bahasa lain sistem politik yang ada didesain hanya untuk memberikan manfaat untuk segelintir orang, dimana kekuasaan juga sangat terkonsentrasi pada orang-orang terdekat dengan pemilik kekuasaan, sehingga fungsi utama negara bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan rakyat akan tetapi untuk menfasilitasi kebutuhan politik golangan tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun