Tantangan Kedepan
Tantangan berikutnya adalah pertemuan antara Trump dan Kim yang mungkin diadakan akan di Singapura atau Mongolia pada bulan Mei dan Juni 2018.
Pertemuan ini adalah kunci peta politik di Asia Pasifik. Untuk Jepang sendiri, mereka tidak ingin ada kesepakatan yang hanya melibatkan Washington dan Pyongyang, karena hal itu tidak akan memberikan manfaat apapun untuk keamanan wilayah Jepang sendiri.
Sedangkan untuk China dan Korea Selatan, pakta perdamaian akan memberi dampak ekonomi yang baik untuk expansi perdagangan dan investasi di wilayah Korut.
Meskipun hampir tidak mungkin bagi Korut untuk menghentikan program nuklir mereka sepenuhnya. Mereka bias saja menyatakan bahwa mereka bersedia untuk menghentikan program nuklir mereka, akan tetapi hanya akan menjadi pemanis mulut saja, karena faktanya akan sangat susah untuk melihat transparansi pergerakan militer Korut.
Selain itu Korut tidak akan memiliki posisi tawar bila mereka sudah tidak lagi memiliki program senjata nuklir dengan negara-negar alain. Terkecuali kehadiran militer Amerika dan Tiongkok benar-benar hilang dari perairan Korea dan perbatasan perairan Tiongkok. Tapi hal ini sangat susah untuk terjadi.
Sementara itu, harapan untuk reunifikasi/mempersatukan Korut dan Korsel adalah hal yang tidak mungkin terjadi untuk saat ini. Besarnya perbedaan Produk Domestik Bruto (GDP) antara Korsel yang senilai dengan US $ 1,411 triliun Sentara Korut hanya US $ 28,50 juta terlalu besar untuk disusul oleh Korut.
Ini akan memberi beban yang sangat besar untuk wajib pajak di Korsel. Disamping itu banyak generasi muda yang menentang reunifikasi ini.
Baik Korea Utara dan Korea Selatan akan mempertahankan kekuatan politik dan pemerintahan mereka masing-masing
Akan tetapi peningkatan hubungan antar kedua negara ini memberi harapan ekonomi bagi kedua negara, dan membuka peluang bagi Korsel untuk memperluas pasar dan ekonomi mereka di wilayah Korut. Sementara itu suasana politik yang kondusif akan menyeimbangkan kekuatan militer Tiongkok di perairan Asia Pasifik. Ini jelas merupakan win-win solution untuk kedua negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H