Mohon tunggu...
Asmi Zahira
Asmi Zahira Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar MTs

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Serangkai Bunga Untuk Ibu

1 Juli 2024   20:39 Diperbarui: 1 Juli 2024   20:40 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bigflowerposts.tumblir.com/Pinterest 

Sejuk angin berhembus, melewati dedaunan pohon. Entah pohon dari jenis apa, namun di antara pohon-pohon lainnya pohon ini paling teduh dan nyaman. Mungkin karena daunnya yang sangat lebat. 

Aku pun beristirahat di bawahnya, setelah cukup  lama mengumpulkan bunga-bunga. Sesekali aku bersenandung lagu yang kusukai, sambil merangkai satu per satu bunga yang kudapat, membentuknya seindah mungkin.

Saat karangan bunga ini baru setengah jadi, tiba-tiba aku merasa ada firasat buruk akan terjadi.

"Ya, Tuhan. Lindungilah keluargaku," pintaku lirih.

Tiba-tiba ponselku membunyikan nada pesan masuk

Aku membaca pesan di sana. 

Berhenti menjual bunga, atau akan  terjadi sesuatu pada keluargamu!!

Sebuah ancaman. 

Siapa orang ini, dan mengapa dia berkata begitu? Apakah ada kesalahan yang ku perbuat hingga menyinggung seseorang tanpa kusadari? Tapi siapa?

Pikiran buruk mulai berkecamuk dalam kepalaku. Namun aku berusaha menghilangkan. Aku meminta perlindungan-Nya agar di jauhkan dari gangguan orang-orang jahat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun