Mohon tunggu...
Asmi Zahira
Asmi Zahira Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar MTs

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Duka di Hari Valentine

14 Februari 2023   08:10 Diperbarui: 14 Februari 2023   08:12 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  

Aku, Misako, dan Shuzui hari ini sepakat pergi ke sebuah Villa di bagian barat kotaku. Nama dari Villa itu adalah Berlin. Jarak dari rumahku ke Villa itu cukup jauh. Yah, kurang lebih memakan waktu sekitar dua jam.

Tujuan kami adalah untuk membuat cokelat berbentuk hati, yang nantinya akan diberikan kepada seseorang yang spesial bagi kami masing-masing. Konon, villa ini mempunyai kekuatan untuk menyatukan seseorang dengan orang yang disukainya.

Aku ingin memberikan cokelat hati buatanku kepada Aisuzhuki Mizawa. Aisuzhuki sudah lama kukagumi, yaitu saat kami masih bersekolah di Junior School. Ia mulai muncul di benakku. Bayangannya selalu ada dalam mimpiku. Entahlah, ku harap suatu hari kami akan berjodoh. Hidup bersama melengkapi satu sama lainnya hingga maut memisahkan kami.

Hari sudah berubah malam. Kami pun memutuskan untuk tidur.

"Selamat malam Misako dan Shuzui," kataku. "Selamat malam juga semuanya," ucap Misako.

Namun malam ini aku tidak bisa tidur.

Aku begitu gugup untuk memberikan cokelat ini kepada Aisuzhuki. Bagaimanapun kami berbeda. Ia adalah anak seorang pengusaha besar di kota kami. Perusahaan ayahnya memiliki banyak cabang di hampir seluruh negara Jepang.

Tak terasa hari sudah pagi kembali. Saatnya aku, Misako dan Shuzui memberikan cokelat ini kepada orang yang kami sukai. Namun, mendadak turun hujan.

Hujan ini sangat mengerikan karena disertai badai puting beliung. Beberapa kali petir besar menyambar di sekitar pepohonan. Kami khawatir petir itu menyambar salah satu pohon dan terjadi kebakaran.

Tapi setelah kami perhatikan baik-baik, diantara semua pohon rupanya ada seorang remaja laki-laki.

Ia mengenakan pakaian serba hitam, berjalan perlahan tanpa arah. Kami sempat memanggil-manggilnya. Tapi naas, kilatan petir segera menyambar remaja tersebut. Ia pun hangus terbakar.

Misako panik dan langsung menelepon polisi. Selang beberapa menit kemudian polisi datang dan langsung memeriksa tubuh korban. Setelah selesai memeriksa, tubuh korban dievakuasi. Polisi memberitahu mereka bahwa remaja tersebut adalah Aisuzhuki Mizawa, anak dari pengusaha terkenal.

Aku shock. Aku benar-benar tak menyangka bahwa valentine tahun ini akan menjadi valentine penuh duka. Sangat menyakitkan karena orang yang kusukai di dalam hatiku, tewas secara tragis di depan mata kami.

Valentine tahun ini adalah valentine yang berbeda. Valentine yang biasanya berisi cerita penuh kasih sayang, telah menjadi hari yang berduka untukku.

***

Ditulis oleh Asmi Zahira

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun