Tidak hanya dinikmati sebagai minuman pelepas dahaga, jambu biji punya banyak manfaat untuk kesehatan. Buah dengan nama latin Psidium guajava ini berasal dari Amerika tengah. Jambu biji yang banyak digemari oleh masyarakat adalah yang mempunyai sifat unggul antara lain berdaging lunak dan tebal dan rasanya yang manis (Wirakusumah dan Ema, 2002). Penggunaan jambu bijipun sebagai pembuatan minuman instan karena mengandung vitamin C yang sanggung memenuhi kebutuhan harian anak berusia 13-20 tahun yang mencapai 80-100 mg/hari, atau kebutuhan vitamin C harian orang dewasa yang mencapai 70-75 mg/hari. Sebutir jambu biji dengan berat 275 gram/butir dapat mencukupi kebutuhan harian akan vitamin C pada 3 (tiga) orang dewasa atau 2 (dua) orang anak-anak (Kuntarsih, 2006).
Vitamin C merupakan salah satu vitamin yant diperlukan oleh tubuh dan berfungsi untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Bila dalam tubuh kebutuhan vitamin dan mineral mencukupi, maka segala jenis penyakit dapat dicegah. Mengonsumsi vitamin C yang juga befungsi sebagai antioksidan terbukti dapat menangkal virus-virus. Sehingga bila cukup memenuhi kebutuhan ini, Â maka akan lebih jarang mengalami flu (Kandar dan Adhyzal, 2008).
Mengapa jambu biji, karena beberapa tanaman yang termasuk tanaman yang mudah diterima oleh masyarakat (acceptable). Riset tersebut didukung oleh riset terdahulu. Dilansir dari ui.ac.id, FKUI bekerja sama dengan IPB tentang mengembangkan penelitian jambu biji lebih lanjut. Hal ini bertujuan untuk menagkal serangan dari virus corona.
Senyawa-senyawa alami yang terkandung di jambu biji. Salah satu tim dari riset penelitian FKUI dan IPB menyatakan penelitian ini secara spesifik sebagai farmaco modelling menggunakan analisis big data dan machine learning dari basis data HerbalDB. Sebanyak 1377 senyawa herbal dipetakan dengan metode struktur dan ligand kemudian hasilnya dikomfirmasi menggunakan metode permodelan molekuler untuk dievaluasi aktivitas antivirusnya, termasuk virus corona pada SARS-Cov. Struktur SARS-Cov memiliki 82% kesamaan dengan SARS-Cov-2 alias virus corona (CNN, 2020).
Hal ini kemungkinan jambu biji berpotensi menagkal radikal bebas dan mencegah  virus membawa penyakit. Maka dari itu jambu biji merupakan buah sekaligus dapat  meningkatkan daya tahan tubuh. Tanpa mengonsumsi vitamin atau suplemen yang dijual dipasaran. Anda bisa meningkatkan daya tahan tubuh hanya dengan mengonsumsi jambu biji. Satu buah jambu biji berukuran sedang mengandung 126 miligram vitamin C (Kandar dan Adhyzal, 2008).
Angka ini sama dengan 209% dari jumlah yang direkomendasikan untuk kebutuhan harian. Vitamin C bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan memerangi bakteri atau virus penyebab penyakit. Melancarkan pencernaan mengonsumsi jambu biji dapat berkontribusi pada kesehatan pencernaan dari serat alami yang dimilikinya. Satu buah jambu biji bisa menyediakan 12% dari kebutuhan serat harian. Tidak hanya bagian dagingnya, daun dari buah ini juga berperan penting. Ekstrak daun bisa menghentikan gejala diare karena sifat antimikroba. Menjaga kesehatan jantung dari kandungan serat dalam jambu biji ampuh melawan kolesterol. Selain itu, potasium yang tinggi juga dapat membantu menurunkan tekanan darah. Upaya untuk menyehatkan jantung juga bisa dibantu dengan daun buah dengan mengandung polyasccharides, sejenis karbohidrat, yang berperan sebagai antioksidan dan melawan proses oksidasi (Wirakusumah dan Ema. 2002).
Daftar pustaka
CNN. 2020. Riset UI-IPB, Jambu Biji Diprediksi Bisa Mencegah Corona. Tersedia di http://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200324091059-255-486312/riset-ui-ipb-biji-diprediksi-bisa-mencegah-corona. Diakses tanggal 21 Juni 2020.
Kandar dan Adhyzal. 2008. Kadar Vitamin C. Sunda Kelapa Pustaka: Jakarta
Kuntarsih. 2006. Jambu Biji (Psidium Guajava). Trubus Agrisarana: Surabaya.
Wirakusumah dan Ema, S. 2002. Buah dan Sayuran untuk Terapi. Penebar Swadaya: Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H