Selain terkenal dengan wisata pantainya yang indah, Kabupaten Gunungkidul juga mempunyai makanan khas salah satunya adalah gatot. Gatot merupakan makanan yang berbahan dasar dari ketela pohon atau disebut juga dengan singkong. Latar belakang dari terciptanya makanan ini karena Gunungkidul merupakan kawasan bebatuan dan pegunungan kapur yang kering, dimana hanya mempunyai sedikir air. Sawah yang digunakan untuk menanam padi sering mengalami kesulitan atau terjadi gagal panen, sehingga banyak para petani yang memilih menanam pohon singkong karena mampu bertahan didaerah yang kering. Nama gatot juga diambil dari istilah "gagal total" yaitu kegagalan panen tersebut.
Untuk menjadikan gatot berwarna hitam dibutuhkan waktu yang lumayan lama dalam proses pembuatannya. Diawali dengan proses fermentasi singkong yang telah dijemur yang disebut dengan gaplek. Gaplek akan direndam selama dua hari, yang selanjutnya ditiriskan dan dijemur kembali. Setelah dijemur, gaplek akan direndam selama satu hari satu malam, selanjutnya akan dipotong kecil-kecil dan langkah terakhir gapek dikukus selama 2 jam. Dalam proses pengeringan gatot dikeringnkan secara tidak sempurna, hal ini bertujuan untuk memunculkan jamur pada gaplek dan membentuk warna hitam pada gatot nantinya.
Dalam penyajiannya gatot akan dibungkus atau dipincuk secara sederhana menggunakan daun pisang yang diberi parutan kelapa dan taburan gula pasir. Gatot mempunyai tekstur yang kenyal, dan bercita rasa unik dengan perpaduan antara gurih dari parutan kelapan dan manis dari taburan gula pasir. Â Gatot dapat ditemukan di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Gunungkidul, seperti pasar kuliner wonosari, pasar sambeng, pasar gudang dan tempat jajanan lainnya.
Gatot termasuk makanan berkarbohidrat dan mempunyai kandungan gizi yang banyak serta mengenyangkan sepertihalnya nasi jagung, nasi putih ataupun tiwul. Kandungan pada gatot terdapat asam amino yang berasal dari proses fermentasi yang menghasilkan jamur berwarna hitam dan berprotein tinggi. Di jamur hitam ini terdapat perkembangbiakan bakteri asam laktat atau laksobasilus, yang termasuk dalam bakteri probiotik (baik). Sehingga menjadikan gatot sebagai salah satu makanan yang bermanfaat untuk pencernaan. Selain asam amino, makanan ini juga memiliki kandungan serat yang tinggi yaitu dalam 100 gram gatot mengandung 2,4 gram serat pangan. Makanan yang tinggi serat bermanfaat dalam menurunkan kolesterol yang ada di tubuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H