Mohon tunggu...
Asmaulkh
Asmaulkh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang memiliki minat di bidang sosial humaniora

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Mengevaluasi Informasi di Media Digital

9 Oktober 2024   02:23 Diperbarui: 10 Oktober 2024   15:04 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital saat ini, informasi tersebar dengan sangat cepat melalui berbagai platform online, mulai dari situs web, media sosial, hingga blog pribadi. Hal ini membawa keuntungan besar dalam hal aksesibilitas, tetapi juga menimbulkan tantangan dalam menentukan kredibilitas informasi yang diterima. Evaluasi informasi digital merupakan keterampilan yang sangat penting untuk memastikan kita tidak tertipu oleh berita palsu, hoaks, atau informasi yang menyesatkan. 

Dengan munculnya internet, orang dapat dengan mudah mengakses informasi di berbagai jenis media massa, termasuk radio, televisi, koran, majalah, dan media online. Adanya perbedaan preferensi dari setiap individu atau kelompok dalam mengakses informasi dapat  menghasilkan perbedaan jenis informasi yang diterima. 

Semua media memiliki cara unik untuk menyampaikan informasi berdasarkan sudut pandang atau perspektif dari sebuah cerita, yang sering menjadikan alasan publik memilih media mereka.

Dalam UU No.40 Tahun 1999 tentang Pers, menjelaskan fungsi pers atau media adalah untuk informasi, pendidikan, dan kontrol sosial. Dimana ketiga bagian itu secara jelas bisa ditafsirkan sebagai alat pembentuk opini, sehingga menyebarkan informasi harus dibarengi dengan cara main yang adil. 

Menurut catatan di Dewan Pers bulan Juni 2024, saat ini ada 1.800 media yang terverifikasi dengan 1.015 berupa media siber, 377 televisi, 18 radio, dan 442 media cetak dengan pertumbuhan media banyak di Indonesia bagian Barat, yaitu Sumatra dan Jawa.

Mengevaluasi informasi di media digital penting untuk memastikan bahwa informasi yang didapat merupakan informasi yang benar dan dapat dipercaya. Dalam era digital, banyak informasi yang bermunculan, termasuk berita palsu dan penipuan, sehingga penting untuk dapat memilah dan memilih informasi yang tepat.

Artikel ini akan membahas dan memberikan beberapa cara untuk mengevaluasi informasi digital, dengan mengevaluasi kredibilitas sumber informasi online, memahami perbedaan antara fakta dan opini, serta bagaimana membedakan sumber yang terpercaya dengan yang tidak terpercaya.

Mengevaluasi Kredibilitas Sumber Informasi Online

Kredibilitas sumber informasi online merupakan kemampuan suatu sumber untuk memberikan informasi yang valid dan jujur, sehingga penting untuk memengaruhi cara kita memahami, menerima, dan bertindak terhadap informasi yang diterima. Dengan mengevaluasi kredibilitas sumber dapat menentukan apakah informasi yang didapat itu bisa diandalkan dan akurat. Keterampilan ini penting untuk membedakan antara sumber yang dapat dipercaya dan tidak, terutama di era digital saat semua informasi mudah diakses pada platform online.

Ketika kita menemukan informasi online, penting untuk mengevaluasi sumbernya sebelum mempercayainya atau membagikannya. Berikut adalah beberapa langkah untuk mengevaluasi kredibilitas sumber informasi:

  • Periksa Penulis: Cari tahu siapa penulis artikel atau konten tersebut. Apakah mereka memiliki keahlian di bidang yang mereka bahas? Penulis yang memiliki latar belakang atau pengalaman relevan cenderung lebih bisa dipercaya. Jika informasi datang dari situs web organisasi, cek kredibilitas organisasi tersebut.
  • Periksa Tanggal Publikasi: Informasi yang sudah lama mungkin tidak relevan lagi, terutama jika topiknya terkait perkembangan teknologi, kesehatan, atau peristiwa terkini, sehingga penting untuk memastikan dan mencari informasi yang terbaru.
  • Evaluasi Sumber Asli: Jika informasi mengutip sumber lain, cek apakah sumber tersebut terpercaya. Sumber asli yang berasal dari lembaga resmi, jurnal akademis, atau laporan penelitian memiliki tingkat kredibilitas yang lebih tinggi.
  • Periksa Tautan dan Referensi: Sumber informasi yang baik biasanya memberikan referensi atau tautan ke penelitian, laporan resmi, atau sumber terpercaya lainnya. Jika sebuah informasi tidak menyertakan rujukan apa pun, sebaiknya waspada terhadap keakuratannya.
  • Periksa Domain Situs Web: Situs web dengan domain ".edu" (institusi pendidikan), ".gov" (pemerintah), dan ".org" (biasanya organisasi nirlaba) umumnya lebih dapat diandalkan daripada situs dengan domain yang kurang terkenal atau tidak resmi.

Menurut sumber Kompas.com yang memetakan indeks media daring yang paling populer di Indonesia, semakin populer media, maka semakin banyak waktu yang dihabiskan oleh individu untuk mengakses media tersebut. Hal demikian juga bisa menjadi indikator kredibilitas suatu media.

Berikut daftar 10 media massa terpopuler di Indonesia tahun 2023 versi Kompas.com

  • Kompas.com (43,11 persen )
  • Detik.com (23,11 persen )
  • Tribunnews (10.49 persen)
  • Kumparan (6,07 persen)
  • CNN Indonesia (4,10 persen )
  • Liputan6 (1,80 persen )
  • Sindonews (1,15 persen ) 
  • IDN Times (0,98 persen)
  • Jawa Pos.com (0,98 persen)
  • Tempo.co (0,98 persen 

Memahami Perbedaan antara Fakta dan Opini

Perbedaan mendasar antara fakta dan opini sering kali membingungkan, terutama di ruang digital di mana keduanya sering bercampur. Memahami perbedaan ini penting untuk mengevaluasi informasi digital secara kritis.

Fakta adalah pernyataan yang dapat diverifikasi dan dibuktikan kebenarannya melalui bukti atau data objektif. Contohnya, "Bumi mengelilingi Matahari" adalah fakta yang dapat dibuktikan secara ilmiah.

Opini adalah pandangan pribadi atau interpretasi seseorang terhadap sesuatu, yang sering kali tidak bisa diverifikasi. Misalnya, "Film ini adalah film terbaik yang pernah dibuat" adalah opini, karena tidak semua orang mungkin setuju.

Seringkali, artikel berita atau konten online akan mencampurkan fakta dan opini, yang bisa membuat pembaca kebingungan. Untuk menghindarinya, kita harus fokus pada pernyataan yang bisa diverifikasi dengan data atau bukti eksternal dan memahami bahwa opini hanya mewakili sudut pandang pribadi.

Sumber: Freepik
Sumber: Freepik

Membedakan Sumber Terpercaya dengan yang Tidak Terpercaya

Dalam dunia digital, ada banyak sekali sumber informasi, mulai dari yang terpercaya hingga yang sama sekali tidak dapat diandalkan. Berikut adalah beberapa ciri yang dapat membantu kita membedakan keduanya:

Ciri-Ciri Sumber Terpercaya:

  • Ditulis oleh Ahli atau Profesional: Sumber yang terpercaya biasanya ditulis oleh orang yang ahli di bidangnya. Lihat latar belakang penulis untuk menilai otoritas mereka dalam topik tersebut.
  • Menggunakan Referensi yang Sahih: Sumber terpercaya akan mengutip penelitian, studi, atau laporan resmi untuk mendukung klaim mereka.
  • Netral dan Berimbang: Artikel atau konten yang terpercaya biasanya tidak berat sebelah. Mereka cenderung menyajikan sudut pandang yang seimbang dengan mempertimbangkan berbagai perspektif.
  • Didukung oleh Organisasi atau Institusi Kredibel: Informasi yang berasal dari institusi pendidikan, lembaga pemerintah, atau organisasi nirlaba umumnya lebih dapat dipercaya.

Ciri-Ciri Sumber yang Tidak Terpercaya:

  • Penulis Tidak Dikenal atau Tidak Jelas: Jika artikel tidak mencantumkan penulis atau kredensial mereka tidak jelas, Anda sebaiknya berhati-hati dalam mempercayai informasi tersebut.
  • Tidak Ada Referensi atau Bukti: Sumber yang tidak menyertakan referensi atau bukti yang dapat diverifikasi patut dicurigai.
  • Judul yang Sensasional atau Clickbait: Sumber yang menggunakan judul sensasional biasanya bertujuan untuk menarik perhatian daripada memberikan informasi yang akurat.
  • Bias yang Jelas: Konten yang hanya menyajikan satu sudut pandang dan tidak mempertimbangkan argumen lain sering kali tidak dapat diandalkan.

Contoh nyata dalam mengevaluasi informasi digital dapat dilihat pada seorang mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir (melakukan penelitian), ia akan mencari beberapa informasi terkait judul dari tugasnya tersebut. Setelah menemukan artikel yang terkait ia kemudian akan mengecek apakah artikel tersebut relavan atau tidak, dengan mencari tau atau mengecek kredibilitas dari artikel yang didapat, mencari informasi tambahan dari sumber lain yang akan digunakan untuk bahan tambahan dan perbandingan dalam menemukan informasi yang tepat di media digital.

Penutup

Mengevaluasi kredibilitas informasi digital menjadi keterampilan yang penting di era informasi saat ini. Kita dapat lebih berhati-hati dalam memilih dan mempercayai informasi yang kita temukan secara online. Penting untuk selalu mempertanyakan sumber informasi yang kredibel, memverifikasi fakta, dan menyadari bahwa tidak semua informasi yang kita temukan di internet adalah benar atau dapat dipercaya. 

Maka dari itu mari bersama-sama menggunakan dan memanfaatkan informasi di media digital dengan cara yang baik dan bijak. Dengan pemahaman ini, kita dapat menjadi konsumen informasi yang lebih kritis dan cerdas. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun