Paradoks EPR memicu pertentangan dalam interpretasi mekanika kuantum. Salah satu implikasi dari argumen ini adalah bahwa mekanika kuantum tidak bisa memberikan deskripsi lengkap tentang keadaan alam semesta, dan oleh karena itu, ada "variabel tersembunyi" yang belum ditemukan.
Sejak penjelasan paradoks EPR pertama kali diajukan, telah ada berbagai solusi yang diajukan untuk mengatasi dilema ini. Salah satunya adalah bahwa pengukuran pada satu partikel memaksa partikel lainnya untuk memiliki nilai tertentu, tetapi ini tidak berarti informasi berpindah dengan kecepatan superluminal (istilah yang digunakan untuk menggambarkan kecepatan yang melebihi kecepatan cahaya dalam vakum, yang sekitar 299.792.458 meter per detik atau sekitar 186.282 mil per detik). Ada juga interpretasi mekanika kuantum seperti Interpretasi Kopenhagen yang berpendapat bahwa partikel tidak memiliki nilai pasti sebelum diukur.
Beberapa interpretasi yang lahir dari paradoks EPR meliputi:
- Interpretasi Kopenhagen
Menolak eksistensi variabel tersembunyi dan menganggap bahwa hasil pengukuran tidak ditentukan sebelum diukur. Hasil pengukuran dianggap sebagai hasil interaksi antara sistem dan alat pengukuran. Konsep utama dari interpretasi ini meliputi: Prinsip Ketidakpastian Heisenberg, Superposisi, Kolaps Fungsi Gelombang, Kenyataan Probabilistik, Â Peran Pengamat, dan Makro-terbatas.
- Interpretasi Many-Worlds
Mengajukan gagasan bahwa semua kemungkinan hasil pengukuran terjadi dalam realitas paralel yang berbeda-beda. Tidak ada keadaan tersembunyi, tetapi semua kemungkinan terwujud dalam realitas alternatif. Artinya bahwa setiap kali keputusan kuantum diperlakukan, alam semesta membagi dirinya menjadi sejumlah realitas alternatif yang berjalan berdampingan.Â
- Teori Variabel Tersembunyi
Mengasumsikan adanya variabel tersembunyi yang belum terungkap oleh mekanika kuantum dan menjelaskan sifat non-lokalitas. Teori ini menyatakan bahwa di balik fenomena kuantum yang tampak acak, ada variabel tersembunyi yang belum kita ketahui dan yang, jika diketahui, akan mengungkapkan sifat yang lebih terduga dari alam semesta kuantum.Â
Paradoks EPR tetap menjadi subjek debat intensif di kalangan fisikawan dan filsuf hingga saat ini. Meskipun eksperimen fisik telah mengkonfirmasi fenomena yang dikenal sebagai entanglement kuantum, interpretasi yang tepat dari mekanika kuantum dan apakah variabel tersembunyi ada atau tidak tetap menjadi pertanyaan yang tak terjawab sepenuhnya. Paradoks EPR terus mendorong eksplorasi lebih lanjut tentang sifat dasar alam semesta dan batas-batas mekanika kuantum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H