Mohon tunggu...
Asmaul Husna
Asmaul Husna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pascasarjana

Universitas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Tekanan Osmosis terhadap Konstentrasi Massa pada Kentang, Wortel, dan Lobak

22 April 2022   20:26 Diperbarui: 22 April 2022   20:29 5623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Team : Asmaul Husna,Dhea Tiara Sinaga,dan Viviana Angelina Pasaribu

Makhluk hidup memiliki beberapa ciri-ciri, salah satunya yaitu mengalami metabolisme, misalnya transportasi. Manusia dan tumbuhan memerlukan zat dari luar untuk kelangsungan hidupnya. Supaya dalam tubuh terjadi keseimbangan, maka diperlukan sirkulasi zat yang terjadi dalam gerakan sitoplasma atau dalam bentuk osmosis dan difusi. (Ulfa, H. L., dkk, 2020).

 sumber: materi.co.id

  1. PENGERTIAN OSMOSIS

Proses osmosis adalah proses pergerakan atau pemindahan molekul zat pelarut dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasinya rendah melalui selaput/membran selektif permeable atau semipermeable (Harahap, Fauziyah, 2012). Proses Osmosis ini akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan.

Sumber: sainskimia.com
Sumber: sainskimia.com

2.  MEKANISME KERJA OSMOSIS

Mekanisme osmosis sederhananya dapat kita amati ketika kita memasukkan sel ke dalam air. Molekul air dapat bergerak ke dalam ataupun keluar tergantung konsentrasi zat terlarur. Sebagai contoh osmosis, ketika kita meletakkan sel tumbuhan ke dalam air garam (air laut), molekul air akan bergerak ke luar sel. Hal ini karena zat terlarut yang ada pada air laut bersifat hipertonik dibandingkan sel. Sebaliknya, ketika sel di air tawar (freshwater) maka molekul air akan masuk ke dalam sel. Hal tersebut karena air dalam air tawar bersifat hipotonik dibandingkan hipertonik.

Contoh peristiwa osmosis dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan seperti pada tumbuhan dan hewan. Pada tumbuhan, peran utama osmosis adalah dalam proses penyerapan air dari dalam tanah oleh akar. Konsentrasi cairan yang berada di dalam jaringan akar lebih pekat (hipertonis) dibandingkan larutan mineral di dalam tanah yang mengakibatkan air (pelarut) berpindah dari dalam tanah ke jaringan akar. (Sari, Y. P., dkk,2018). Dalam mekanisme kerja osmosis, diketahui bahwa tekanan osmosis sangatlah penting bagi sel khususnya sel tumbuhan. Ketika sel tumbuhan diletakkan di dalam larutan yang hipertonik.(berkonsentrasi larutan tinggi) maka sel tumbuhan akan mengerut. Semakin mengerutnya sel dapat membuat sel tersebut mengalami plasmolisis atau pecah.

Selanjutnya ketika sel tumbuhan diletakkan ke dalam larutan hipotonik dibandingkan sitoplasma sel tumbuhan, maka akan terjadi osmosis yang membuat sel kemasukan air dan mengembang sehingga menjadi turgid.Ketika sel tumbuhan berada pada larutan isotonik, osmosis tidak berhenti, melainkan terjadi pertukaran air yang setimbang antara keluar dan masuk sel sehingga diperoleh net atau hasil bersih sama dengan nol.Ketika sel tumbuhan berada pada larutan isotonik, osmosis tidak berhenti, melainkan terjadi pertukaran air yang setimbang antara keluar dan masuk sel sehingga diperoleh net atau hasil bersih sama dengan nol.

Sumber: learniseasy.com
Sumber: learniseasy.com
  1. 3. FAKTOR YANG MEMPERNGARUHI OSMOSIS

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses osmosis, baik mempercepat ataupun menghambat terjadinya osmosis yaitu sebagai beriku

  1. Konsentrasi air dan zat terlarut yang ada di dalam sel dan luar sel : Osmosis akan terjadi dari zat yang berkonsentrasi pelarut tinggi dan konsentrasi zat terlarutnya rendah menuju zat yang berkonsentrasi pelarut rendah dan konsentrasi zat terlarutnya tinggi.
  2. Ketebalan membran : Kadar resapan sesuatu molekul dipengaruhi dengan jarak yang harus dilaluinya.Makin tipis membran yang dilalui ,maka makin cepat pula proses osmosis yang terjadi
  3. Luas permukaan membran : Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar
  4. Suhu : Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula osmosisnya.
  5. Keterlarutan lipid : Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap lebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid.

4. PERCOBAAN PENGARUH OSMOSIS PADA KENTANG,WORTEL,DAN LOBAK

Alat dan Bahan:Mengamati Proses Osmosis

  • Alat

1. Gelas Cup Bening 3 Buah

2. Pisau 1 Buah

3. Penggaris 1 Buah

4 Pengaduk 1 Buah

5. Stopwatch 1 Buah

  • Bahan

1. Kentang 1x1x1 cm sebanyak 2 potong.

2. Wortel 1x1x1 cm sebanyak 2 potong.

3. Lobak 1x1x1 cm sebanyak 2 potong.

4. Larutan Garam 50 ml

5. Air 50 ml

  • Prosedur Kerja :Mengamati Proses Osmosis
  1. Irislah kentang, wortel, dan lobak dengan bentuk kubus berukuran 1x1x1 cm, masing- masing sebanyak 2 potong.
  2. Isilah gelas dengan air sebanyak 50 ml. Sementara gelas lain juga diisi dengan larutan garam dengan volume yang sama. Berilah label gelas piala yang berisi larutan garam dengan “air garam” dan label “air” untuk gelas piala yang berisi air.
  3. Masukkan masing-masingnya satu iris kentang, wortel dan lobak ke dalam gelas piala berisi air, begitu juga halnya dengan irisan kentang, wortel dan lobak yang lain dimasukkan ke dalam gelas piala berisi air garam.
  4. Biarkan selama 15 menit kemudian amati tingkat kekerasannya. Kemudian perlakuan dilanjutkan hingga 30 menit, amati kekerasannya
  • Hasil Percobaan

Tabel hasil pengamatan proses osmosis pada beberapa jenis umbi tanaman

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
  • Pembahasan:

Peristiwa diatas termasuk proses osmosis dimana pengertian osmosis sendiri yaitu perpindahan molekul zat pelarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi melalui membran semipermeable. Pada percobaan ini sendiri molekul zat pelarut yaitu air berpindah atau berosmosis dari lingkungan masuk ke dalam sel tanaman.Osmosis juga disebut sebagai proses difusi air, karena pada osmosis air berpindah dari daerah berkonsentrasi rendah atau daerah yang kadar airnya (pelarut) lebih sedikit.

Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah di lakukan terdapat perbedaan kondisi umbi kentang, wortel dan lobak yang direndam pada air biasa dan air larutan garam.Umbi tanaman yang direndam pada air biasa masih memiliki tekstur yang tetap keras, hal ini disebabkan karena air memiliki sifat yang isotonik terhadap umbi artinya sel tanaman dan air memiliki konsentrasi yang sama, sehingga jumlah air yang masuk maupun keluar dari sel tetap sama dan tidak memberikan pengaruh apapun terhadap sel umbi tanaman. Akan tetapi ada sedikit penambahan berat pada kentang, hal ini disebabkan karena air memiliki sifat yang hipotonis terhadap kentang sehingga air dari luar masuk ke dalam sel kentang dan menyebabkan sel membengkak (turgid) dan mengakibatkan penambahan berat

Sedangkan umbi kentang, wortel dan lobak yang direndam pada air larutan garam menjadi sedikit lebih lunak dan ukuranya mengecil atau agak mengkerut.Hal ini disebabkan karena air larutan garam bersifat hipertonik terhadap sel tanaman.Konsentrasi dalam sel tanaman tersebut lebih rendah daripada konsentrasi air dalam larutan garam dapur, sehingga zat-zat dari dalam kentang dan wortel akan berpindah ke dalam larutan dan menyebabkan teksturnya semakin lunak dan lembut serta ketebalannya semakin berkurang, dimana hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Wirawan (2006) yang menyatakan bahwa konsentrasi pada garam yang tinggi banyak yang ikut masuk ke dalam sel kentang sehingga menurunkan permeabilitas air menggunakan mekanisme tertentu dan dinilai sebagai perubahan sel.

Selain konsentrasi terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi laju osmosis yaitu suhu, luas permukaan, perbedaan potensial air, tekanan, gradien konsentrasi dan jumlah cahaya.Faktor-faktor ini dipengaruhi oleh pelarut, yang biasanya air, serta peralatan yang digunakan dan membran semipermeabel.

5. DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Fauziyah. (2012). Fisiologi tumbuhan: Suatu pengantar. Unimed Press.

Sari, Y. P., Rahman, A., & Kasrina. (2018). Pengembangan lembar kerja peserta didik

berdasarkan pengaruh osmosis terhadap warna mata. Jurnal Pendidikan dan

Pembelajaran Biologi, 2(2), 16-21. https://ejournal.unib.ac.id.

Ulfa, H. L., Falahiyah, R., & Singgih, S. (2020). Uji osmosis pada kentang dan wortel

menggunakan larutan NaCl. Jurnal Sainsmat, 9(2), 110-116. https://ojs.unm.ac.id.

Ulfa HL, Rikha F, Suwito S. 2020. Uji Osmosis pada Kentang dan Wortel Menggunakan Larutan NaCl.Jurnal Sainsmat, 9(2): 110-116

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun