Mohon tunggu...
Asmarani Februandari
Asmarani Februandari Mohon Tunggu... Freelancer - peneliti, penerjemah, solo female traveler

Peneliti di bidang heritage, space, dan identitas & penerjemah freelance yang suka kelayapan sendirian menjelajah dunia. Pecinta kopi dan es krim rasa vanilla

Selanjutnya

Tutup

Trip

15 + 1 Tips Aman dan Nyaman Menjadi Solo Female Traveler

1 Agustus 2023   09:07 Diperbarui: 1 Agustus 2023   09:32 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Traveling adalah sebuah aktivitas yang akhir-akhir ini banyak diminati orang. Selain dapat memberikan kesempatan untuk menjelejahi tempat-tempat baru, mengenal budaya baru, dan bertemu dengan orang-orang baru, traveling juga menjadi sarana untuk melepaskan kepenatan serta dapat mengurangi stres dan kebosanan yang diakumulasi dari rutinitas sehari-hari.

Biasanya, aktivitas yang menyenangkan ini dilakukan bersama-sama. Entah dengan teman, keluarga, atau dengan pasangan. Namun beberapa orang -- termasuk perempuan -- terkadang  merasa lebih nyaman jika melakukan perjalanan sendirian. Mereka yang senang traveling sendirian merasa lebih memiliki kebebasan dan kemandirian penuh di sepanjang perjalanan mereka. Mereka dapat membuat keputusan tanpa harus berkompromi dengan orang lain, memilih destinasi yang benar-benar mereka sukai, dan dapat dengan  sepenuhnya melebur ke dalam pengalaman perjalanan mereka.

Solo traveling sendiri sebenarnya merupakan pengalaman yang sangat berharga, karena membawa sederetan manfaat bagi pelakunya. Selain menjadi momen untuk mengenal diri sendiri, solo traveling juga membuat kita menjadi individu yang lebih fleksibel dan adaptif terhadap perubahan, lebih tangguh, dan lebih berani. Selain itu, solo traveling   dapat membuka pikiran kita terhadap realitas yang beragam dan menginspirasi kita untuk melihat hidup dari sudut pandang yang lebih luas. Keren, kan!

Namun, munculnya stereotip, khususnya bagi perempuan yang melakukan solo traveling, seperti dianggap kurang aman, rentan terhadap ancaman, atau bahkan dianggap tidak sesuai dengan norma-norma sosial tertentu seringkali membuat perempuan ragu untuk melakukan solo traveling. Sebagai contoh, ketika saya melakukan solo traveling ke suatu kota atau negara, terkadang ada saja warga lokal yang menganggap bahwa apa yang sedang saya lakukan ini aneh dan tak lazim.  Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, perasaan takut kesepian dan harus menghadapi segala permasalahan yang muncul selama traveling  sendirian juga seringkali membuat perempuan enggan untuk bepergian sendirian.  

Nah, berikut ini adalah 15 tips bagi perempuan yang bepergian sendirian atau ingin mencoba menjadi seorang solo female traveler agar perjalanannya aman, nyaman, namun tetap berkesan.

  • Riset, riset, dan riset! Ketika sedang merencanakan perjalanan, lakukan riset secara menyeluruh tentang destinasi yang akan dikunjungi. Pahami budaya  lokal, adat istiadat, do's and don'ts yang berlaku di destinasi tersebut. Mengetahui hal-hal tersebut sebelum melakukan perjalan  akan membantu seseorang dalam  mempersiapkan diri dengan lebih baik.  Bagi  yang baru akan pertama kali melakukan solo traveling,  pilih destinasi yang sudah kita kenal dengan baik atau destinasi yang paling mudah 'ditaklukan'.  Singapura adalah salah satu  destinasi yang aman, nyaman, sekaligus mudah 'ditaklukan' bagi para female solo traveler pemula.
  • Pilih akomodasi yang aman. Mau tinggal di  hotel, hostel, menyewa apartemen, atau tinggal bersama warga lokal? Bebas! Namun sebaiknya jadikan faktor  keamanan sebagai prioritas utama dalam pemilihan akomodasi.  Cek lingkungan sekitar di mana akomodasi itu berada serta baca ulasan mengenai akomodasi tersebut. Jika ingin tinggal di hostel, pilih female-only dorms. 
  • Informasikan rencana perjalananmu dengan keluarga atau teman, mulai dari itinerary hingga jadwal dan nomor penerbangan. Tetaplah berkomunikasi dengan keluarga dan teman.  
  • Hormati budaya lokal dan berpakaianlah dengan sopan sesuai dengan aturan yang berlaku di destinasi tersebut. Hal ini selain dapat membantu kalian berbaur dengan warga lokal, juga dapat  menghindari perhatian yang tidak perlu.  Kalian pasti risih kan ya jika mendapat tatapan dari banyak orang hanya karena salah kostum?
  • Tampil percaya diri sekaligus waspada terhadap lingkungan sekitar. Seseorang yang terlihat bingung akan terlihat rentan. Hal ini bisa memancing orang lain untuk melakukan tindakan kriminal atau scam ke kalian. Ada baiknya juga memasang tampang jutek. Dalam beberapa situasi, tampang jutek ini membuat orang enggan untuk 'punya urusan' dengan kita.
  • Dengarkan intuisi dalam mengambil keputusan dan hindari area-area yang kurang aman, terutama di malam hari.  Di Maroko, saya pernah akan mengunjungi suatu tempat wisata. Tepat di depan tempat wisata itu, seorang warga lokal mendatangi. Ia menyapa lalu menginformasikan bahwa tempat wisata yang akan saya datangi itu tutup. Lalu ia menawari saya untuk berkunjung ke tokonya yang berada tak jauh dari tempat wisata itu. Pada waktu itu, intuisi saya berkata ada sesuatu yang tidak baik dengan orang itu. Sementara itu, tempat wisata yang saya datangi itu memang terlihat sepi. Tapi, saya memilih mengikuti intuisi. Dengan sopan saya menolak tawaran orang tersebut dan saya bergegas menuju ke loket tiket tempat wisata itu. Ternyata, tempat wisata itu tidak tutup! Bersyukur banget waktu itu saya lebih memilih untuk mendengarkan intuisi.
  • Pelajari beberapa kata-kata penting dari bahasa lokal karena dapat membantu berkomunikasi dengan warga lokal sekaligus merepresentasikan penghargaan terhadap masyarakat lokal. Percayalah! Meski kita hanya mengucapkan dengan sedikit terbata-bata un jugo de naranja, por favor ketika akan membeli jus jeruk di Spanyol, mereka akan sangat menghargai usaha kita menggunakan bahasa mereka itu.
  • Gunakan transportasi umum yang terpercaya dan hindari  menumpang orang yang tak dikenal. Jika harus menggunakan taksi, gunakan taksi yang memang direkomendasikan oleh warga lokal.
  • Jaga barang-barang agar tetap aman dan hindari memajang barang-barang berharga. Kunci koper dan berhati-hatilah dengan dompet dan gadget. Jika diperlukan, gunakan tas pinggang atau tas selempang.
  • Hindari mengkonsumsi alkohol secara berlebihan, karena hal ini dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dan membuat kalian rentan untuk menjadi sasaran tindakan kriminal
  • Jangan oversharing  mengenai lokasi tempat kalian berada dan rencana perjalananmu di media sosial.
  • Bergaul dengan traveler lain akan membuat pengalaman solo traveling kalian jadi lebih meriah. Bergabung dengan grup trip, misal free walking tour, half day tour, cooking class, dan lain-lain. Jika tinggal di hostel atau sharing room di rumah warga lokal, jangan ragu-ragu untuk mengajak ngobrol traveler lain yang tinggal di sana. Seringkali, informasi-informasi berharga bisa kita dapatkan dari mereka.
  • Catat selalu alamat dan nomor kontak penginapan, nomor kontak kedutaan atau konsulat Indonesia, termasuk emergency contact  di negara itu, misalnya 911
  • Jangan lupa untuk membeli asuransi perjalanan yang mencakup keadaan darurat medis, pembatalan perjalanan, dan situasi tak terduga lainnya.
  • Selalu selipkan buku atau earphone/headset di tas. Terkadang kedua barang tersebut berguna jika kita sedang berada di dalam bis, kereta atau tempat umum lainnya dan kita sedang tidak inggin diganggu.
  • Jangan overthink akan hal-hal buruk yang belum tentu terjadi. Percayalah! Segalanya akan baik-baik saja

Jadi gimana? Masih ragu untuk jadi solo female traveler?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun