Mohon tunggu...
Antawirya
Antawirya Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

خير الناس انفعهم للناس... "sebaik-baiknya manusia ialah orang yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Perjalanan "Terbeng Miring": Membangun Kekuatan Ilmu Melalui Harmoni Sains dan Agama untuk Keberkahan

15 Januari 2025   12:15 Diperbarui: 15 Januari 2025   12:15 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, dialog dengan petani juga penting. Mereka diajak memahami bahwa teknologi bukanlah sesuatu yang harus ditakuti atau dianggap jauh dari kehidupan sehari-hari. Melalui pelatihan sederhana, petani belajar menggunakan alat-alat pengolahan, memahami prinsip higienitas dalam produksi, hingga mengenali peluang pasar untuk produk olahan mereka. Ini adalah bentuk nyata dari pengembangan ilmu yang menyentuh langsung masyarakat paling bawah.

Menguatkan Komunitas Melalui Inovasi

Perjalanan ini mengajarkan saya bahwa kekuatan ilmu pengetahuan, ketika digabungkan dengan nilai-nilai agama, dapat menjadi alat perubahan yang sangat efektif. Petani di Lubuk Cuik bukan hanya penerima manfaat, tetapi juga menjadi aktor utama dalam ekosistem ekonomi baru yang berbasis teknologi dan keberkahan.

Ke depan, kolaborasi seperti ini harus terus diperluas. Pendidikan berbasis nilai harus melahirkan inovasi-inovasi yang relevan dan langsung menyentuh kehidupan masyarakat. Dengan begitu, sains tidak hanya menjadi milik akademisi di laboratorium, tetapi juga menjadi solusi nyata untuk petani, nelayan, buruh, dan masyarakat kecil lainnya.

Terbang Miring Menuju Harmoni

"Terbang miring" adalah simbol perjuangan menjaga keseimbangan antara ide besar dan penerapan nyata, antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai spiritual, antara sains dan agama. Perjalanan ini mengajarkan bahwa dengan harmoni dan kerja keras, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik---di mana setiap ilmu yang kita kembangkan membawa manfaat tidak hanya publikasi dan berbangga dengan indexing, tetapi juga untuk masyarakat luas dan pada waktunya nanti dapat menggerakkan ekonomi inovasi berawal dari hilirisasi komuditas pertanian. Semoga,

Muhammad Nur, guru besar fisika plasma dan fusi nuklir dari Universitas Diponegoro. Bandar Udara Soekarno Hatta, 14 Januari 2025

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun