Selain itu, dialog dengan petani juga penting. Mereka diajak memahami bahwa teknologi bukanlah sesuatu yang harus ditakuti atau dianggap jauh dari kehidupan sehari-hari. Melalui pelatihan sederhana, petani belajar menggunakan alat-alat pengolahan, memahami prinsip higienitas dalam produksi, hingga mengenali peluang pasar untuk produk olahan mereka. Ini adalah bentuk nyata dari pengembangan ilmu yang menyentuh langsung masyarakat paling bawah.
Menguatkan Komunitas Melalui Inovasi
Perjalanan ini mengajarkan saya bahwa kekuatan ilmu pengetahuan, ketika digabungkan dengan nilai-nilai agama, dapat menjadi alat perubahan yang sangat efektif. Petani di Lubuk Cuik bukan hanya penerima manfaat, tetapi juga menjadi aktor utama dalam ekosistem ekonomi baru yang berbasis teknologi dan keberkahan.
Ke depan, kolaborasi seperti ini harus terus diperluas. Pendidikan berbasis nilai harus melahirkan inovasi-inovasi yang relevan dan langsung menyentuh kehidupan masyarakat. Dengan begitu, sains tidak hanya menjadi milik akademisi di laboratorium, tetapi juga menjadi solusi nyata untuk petani, nelayan, buruh, dan masyarakat kecil lainnya.
Terbang Miring Menuju Harmoni
"Terbang miring" adalah simbol perjuangan menjaga keseimbangan antara ide besar dan penerapan nyata, antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai spiritual, antara sains dan agama. Perjalanan ini mengajarkan bahwa dengan harmoni dan kerja keras, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik---di mana setiap ilmu yang kita kembangkan membawa manfaat tidak hanya publikasi dan berbangga dengan indexing, tetapi juga untuk masyarakat luas dan pada waktunya nanti dapat menggerakkan ekonomi inovasi berawal dari hilirisasi komuditas pertanian. Semoga,
Muhammad Nur, guru besar fisika plasma dan fusi nuklir dari Universitas Diponegoro. Bandar Udara Soekarno Hatta, 14 Januari 2025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H