Mohon tunggu...
AsmaraKu ID
AsmaraKu ID Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perhatikan 6 Hal Ini Sebelum Membeli Obat Kuat!

9 Oktober 2017   13:52 Diperbarui: 11 Oktober 2017   15:36 1658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Jika merk obat kuat tahan lama yang dijual di pasaran hanya segelintir saja, mungkin lebih mudah untuk memilih mana yang terbaik. Tapi kalau jenis dan merknya berjumlah ratusan, maka menentukan obat kuat pria mana yang terbaik bisa jadi PR yang membosankan.

FAKTANYA, ada begitu banyak orang meragukan keefektifan dan keamanan dari obat kuat pria yang dijual di pasaran. Maklum saja, semuanya mengaku kalau produk yang dijualnya alami dan lebih unggul dari lainnya.

Nah, untuk menghindarkan Anda dari bujukan iklan bodong soal obat kuat tahan lama, pertama-tama pahami dulu bahwa tidak ada 1 obat yang bisa menjawab 'semua' permasalahan seksual. Alasannya karena tidak ada obat yang bahannya sempurna dan sama 100%.

Dan lagi, setiap produsen belum tentu memiliki metode yang sama saat menguji keefektifan produknya, jadi masing-masing pasti punya cara sendiri untuk membuat produknya unggul di bidang tertentu.

Jika sudah paham mengenai beberapa hal tersebut, maka sekarang mari perhatikan 6 kriteria di bawah ini sebelum membeli obat kuat.

1. Aman tidak?

Meski mungkin sulit untuk memastikan apakah suatu obat benar-benar aman 100%, namun kriteria ini tetap harus jadi pertimbangan. Hal ini dikarenakan, ada beberapa obat kuat yang memang bisa meningkatkan performa seksual, namun juga memiliki efek samping lain yang berbahaya.

Salah satu cara untuk menguji aman-tidaknya suatu produk obat kuat adalah dengan memerhatikan apakah suplemen tersebut benar-benar lulus uji klinis. Jika obat tersebut bisa membuktikan keamanannya, atau bahkan direkomendasikan oleh dokter, maka besar kemungkinan suplemen tersebut aman.

Tentu saja tak ada obat yang sempurna. Efek sampingnya mungkin masih ada, dan biasanya itu juga tertera dalam kemasan. Anda juga mesti memerhatikan formula obat yang kadangkala walau alami, namun tetap dapat menimbulkan interaksi dengan obat lain yang sedang diminum. Berhati-hatilah soal ini!

Beberapa bahan biasanya hanya boleh ada dalam obat yang diresepkan dokter, sementara lainnya mungkin bisa dijual bebas. Jika Anda memutuskan untuk membeli suplemen atau obat kuat yang dijual bebas di pasaran, maka pastikan ada label BPOM-nya.

2.Seberapa efektif obat kuat itu?

Kita bisa melihat bagus-tidaknya sebuah obat dari pengalaman yang dibagikan orang lain, entah itu melalui teman atau testimoni produk. Namun, komentar orang lain bukanlah landasan yang kuat untuk dijadikan dasar penilaian.  Salah satu cara untuk menguji keefektifannya adalah dari hasil uji klinisnya. Obat kuat pria seharusnya tak hanya berfungsi sebagai penambah stamina saja, namun juga menawarkan nutrisi lain yang bisa mendongkrak kesehatan seksual. 

Penting juga untuk memahami seberapa luas efek yang dijanjikan obat tersebut, apakah terbatas pada bidang seksual saja atau kesehatan tubuh secara menyeluruh juga. Anda yang ingin menggunakan obat kuat juga harus memahami kalau cara kerjanya tergantung dari jenisnya. Untuk obat kuat seperti Viagra misalnya, setelah diminum, maka bisa memberikan efek instan dalam waktu 30-60 menit, dan dapat berlangsung hingga 4 jam lamanya.

Sedangkan, beberapa jenis suplemen wajib diminum rutin lebih dulu agar efek jangka panjangnya bisa terlihat. Biasanya, suplemen pun baru memberikan efek berarti setelah pemakaian 3 bulan. Ini karena suplemen memang berbeda dengan obat kuat seperti Viagra atau lainnya.

Perbedaan lainnya adalah obat disfungsi ereksi memang dipakai untuk merawat gangguan seksual tertentu, namun suplemen lebih berfungsi untuk menyehatkan sistem reproduksi (bila diminum teratur dan berkelanjutan).

Tentu saja, di atas semua itu, tak ada yang bisa menggantikan keefektifan dari gaya hidup sehat. Jadi kalau ingin performa seks kuat alami, maka jangan lalaikan pentingnya pola makan dan gaya hidup sehat.

3.Apa saja bahannya?

Selalu baca lebih dulu kemasan obat yang ingin dibeli, dan jangan buru-buru membelinya. Sebaliknya setelah membaca benar bahan, instruksi, aturan pakai, dosis, serta merk/namanya, lakukan riset kecil-kecilan misalnya dengan browsing di internet atau mendiskusikannya dengan dokter agar Anda tahu lebih banyak soal obat itu.

4. Bagaimana kesehatan saat ini?

Siapa saja yang sedang dalam pengobatan tertentu sebaiknya tidak sembarangan membeli obat kuat, termasuk yang terbuat dari bahan herbal sekalipun. Alasannya karena beberapa bahan alami dapat berinteraksi dengan obat tertentu sehingga memicu efek samping yang tak diinginkan. Oleh karenanya, sekali lagi konsultasikan dulu ke dokter sebelum membeli atau minum obat kuat.

5. Bagaimana soal harga dan jaminan keberhasilannya?

Tentu saja minum obat kuat jauh lebih murah dibanding operasi pembesaran penis yang sifatnya instan. Namun karena kebanyakan suplemen umumnya baru efektif menunjukkan hasil setelah beberapa bulan pemakaian, maka Anda memang harus bersabar soal ini.

Faktanya, tak sedikit produsen yang akhirnya berani menawarkan jaminan seperti garansi uang kembali bila pemakaian 2 bulan tidak menunjukkan hasil memuaskan. Anda bisa mempertimbangkan hal ini juga sebelum membeli.

Namun jangan pernah terbujuk iming-iming yang mengatakan kalau obat kuat bisa menunjukkan hasil dalam kurun waktu 1 bulan karena kemungkinannya sangat kecil sekali. Untuk ini, Anda harus benar-benar teliti dalam memilah mana yang kira-kira jaminan betulan aau yang janji manis belaka.

Dan biasanya, karena ketatnya persaingan penjualan di pasaran, tak jarang kalau setiap produsen menawarkan berbagai bonus, mulai dari diskon, produk gratis, dll. Mengingat harga suplemen pria biasanya dibandrol dengan harga yang cukup tinggi, maka carilah penawaran terbaik.

6.Hindari yang muluk-muluk

Belum ada cara yang bisa membesarkan ukuran penis secara permanen. Berangkat dari pengetahuan ini, ada baiknya Anda tidak terbujuk oleh iklan muluk-muluk yang menjanjikan hal semacam itu.

Memang benar suplemen pria bisa meningkatkan ereksi, namun setelahnya, penis akan kembali ke ukurannya yang semula. Jika Anda ingin memperbesar ukuran penis, maka suplemen atau obat kuat bukanlah caranya. Ada metode lain untuk ini seperti pompa vakum, olahraga, hingga operasi.

Jadi kalau ada pihak yang berani mengklaim obatnya mampu membesarkan penis dalam kurun waktu tertentu, maka besar kemungkinan itu hanyalah janji palsu belaka.

Nah, itulah tadi beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli obat kuat. Yang perlu dipahami adalah kriteria tadi dibuat berdasarkan pemikiran ahli saja, jadi bukan merupakan aturan baku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun