Generasi tua bacaannya olahan rezim Soeharto. Jadi wajar beda pandangan dengan kaum muda kelahiran 1988 ke atas mengenai sejarah.
Mungkin pada tahulah semua masa itu adalah masa yang paling tragis dalam sejarah Indonesia. Menurut bacaan sejarah.. kekejaman orde baru tak kalah dengan zaman penjajahan.
Ya, berdirinya rezimnya saja dari pembantaian manusia. Tahu kan tragedi 30 September 1965? Ada sekitar 3 juta jiwa yang tewas dan hilang dibabat habis pada masa itu. Walaupun keakuratan data tersebut harus dikaji lagi.
Namun sejarawan sepakat, naiknya Tuan Jendral yang dikenal dengan senyumannya tersebut harus berkorbankan darah rakyat Indonesia sendiri. Warga Indonesia sendiri, Bung.
Dan jauh berbeda dengan Bung Karno, ia naik dipilih rakyat, dibela pejuang, dan memang diamanahkan sebagai Presiden Indonesia pertama oleh para pendiri bangsa.
Naiknya terhormat...
Rakyat Indonesia mencintai Soekarno, dunia mengakui, segan, takut, dan menghargai si bung besar tersebut.
Dan setelah kursi Soekarno runtuh (tepatnya diruntuhkan), lihatlah presiden selanjutnya, dan sampai sekarang ini, apa yang paling bisa dibanggakan oleh mereka? Nothing!
Ini adalah september... akan ada lagi cerita atau berita hangat yang menyeruak tentang PKI (Partai Komunis Indonesia) di akhir bulan. Selalu seru... akan menambah wawasan kita lagi. Siapa sebenarnya dalang pembunuhan 7 jendral tersebut?
Apakah semua itu didalangi oleh PKI? Ketua Umum PKI sendiri DN Aidit sudah didor atas perintah sang jendral. Lalu siapa yang mau ditanyai soal kebenaran pembantai para jenderal tersebut?
Dulu.. PKI adalah partai kedua terbesar setelah PNI. Maka tak heran jika Aidit sendiri pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia. Kemesraan Aidit dan Soekarno bergandeng tangan di pemerintahan membuat iri dari angkatan TNI AD.