Mohon tunggu...
Asmara Dewo
Asmara Dewo Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Pendiri www.asmarainjogja.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hari Bumi Bukan Sekadar Ucapan, Tapi Tindakan Serius pada Alam

22 April 2016   21:02 Diperbarui: 22 April 2016   23:55 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Hari Bumi | Foto Ashish Lohorung, Flickr"][/caption]Serempak di berbagai negara memperingati Hari Bumi Sedunia. Berbagai kegiatan yang berkaitan lingkungan diadakan.

Di Indonesia sendiri  pada umumnya memperingati Hari Bumi Dunia yang bertepatan tanggal 22 April 2016 ini biasanya melakukan aksi penanaman pohon.

Mulai dari pemerintah, aktivis lingkungan, sampai anak-anak sekolah, sepakat bahwa untuk menjaga bumi bersama, salah satunya adalah menanam pohon. Dan ini memang salah satu kegiatan yang sering dilakukan setiap tahunnya.

Itu bagus, dan bagus sekali memang!

[caption caption="Kegiatan Menanam pohon untuk menyelamatkan alam | Foto hersay.com"]

[/caption]

Selain menanam pohon, kita juga harus menjaga pohon yang sudah ada, yaitu hutan. Percuma saja kan hari ini kita tanam, esok lusa diabaikan begitu saja. Padahal untuk menanam pohon itu bukan gampang.

Bisa saja hari ini ditanam, seminggu kemudian malah mati. Bukan pesimis, tapi memang seperti itulah adanya. Nah, agar kegiatan itu tidak sia-sia, setelah diadakan penanaman pohon, juga dirawat sampai bertahun-tahun, dipastikan bibit yang ditanam itu tumbuh dengan baik dan subur. 

Selain itu juga harus diperhatikan hutan-hutan di Indonesia yang ditebang oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Hutan Kalimantan dan hutan di Sumatera, dua pulau paling luas hutannya ini harus diperhatikan sepenuhnya.

[caption caption="Kebakaran Hutan di Riau | ANTARA FOTO/Rony Muharrman/ss/mes/15"]

[/caption]

Penebangan pohon illegal dan pembakaran hutan ini adalah kegiatan yang merusak bumi, merusak ekosistem alam. Akibatnya… ya kita tahu sendirilah setahun yang lalu, Indonesia bencana asap. Banyak korban jiwa, baik yang sakit, atapun meninggal dunia.

Selama masih ada bisnis kotor yang dilakukan oknum-oknum tertentu yang menggarap hutan seenaknya, selama itu pula  lah, kesengsaraan yang diperoleh oleh rakyat Indonesia. Terlebih lagi warga di daerah tersebut.

Alam yang dianugrahkan oleh Allah SWT pada kita, seharusnya dijaga, digunakan sebaik-baiknya untuk kelangsungan hidup manusia. Bukan malah sebaliknya, hanya karena tergoda segepok uang, kita rela merusak alam, dengan berbagai macam alasan untuk membela diri.

Nah, itu di daratan yang harus dijaga dan dilestarikan. Di perairan juga demikian, lautan Indonesia yang indah ini sayang sekali jika dirusak dengan berbagai alasan. Kemajuan negara, menumbuhkan perekonomian, membuka lapangan pekerjaan, tapi kalau merusak ekosistem laut dan darat ya percuma.

Hari ini menikmatinya, esok lusa kita malah meraup penderitaan yang panjang. Mau untung, kok jadi buntung! Kan rugi jadinya.

Indonesia adalah negara kepulauan dengan lautannya yang begitu memesona, menarik perhatian dunia. Begitu juga dengan floranya yang ada di hutan tropis kita, hewan yang dilindungi pemerintah, seperti; oranghutan, gajah, harimau, dan hewan lainnya, akhir-akhir ini jadi sorotan internasional.

Kalau kabar yang membanggakan, itu sih bagus, tapi coba kalau kabarnya buruk, hewan-hewan yang dilindungi itu semakin punah. Miris mendengarnya, kan?

Menjaga bumi, kita juga harus menjaga makhluknya. Karena bumi itu sendiri berkaitan dengan makhluk hidup. Ada banyak cara sederhana kita bisa melindungi bumi agar tetap sehat, agar tetap menjadi pijakan dan atap kita hidup. Mulailah dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar.

Kampanyekan  bahwa apapun yang merusak alam, berarti mempercepat kepunahan  makhluk hidup, tumbuhan, hewan, dan manusia itu sendiri.

Oh ya, hampir ketinggalan, banjir juga adalah masalah serius di Indonesia. Jakarta, Medan, Padang, dan kota-kota lainnya yang rawan banjir. Banjir di suatu kota itu tak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja, misalnya mengharapkan tindakan  pemerintah saja. Tapi, semua pihak lapisan masyarakat.

[caption caption="Banjir merendam Kelurahan Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Foto Kompas"]

[/caption]

Sungai salah satu penyebab bencana banjir di kota. Jadi perhatikan dengan serius sungai yang ada di tempat tinggal kita. Jangan buang sampah di sungai, bila perlu sungai itu dibersihkan, dikeruk, biar air yang yang mengalir bisa lancar. Warga dan pemerintah harus kerjasama untuk menanggulangi bencana banjir disetiap kotanya.

Alhamdulillah… saya sendiri tinggal di Jogjakarta, yang nggak pernah banjir selama  setahun lebih di sini. Dan semoga saja tidak pernah banjir. Amin. Saya selalu perhatikan setiap melewati sungai yang membelah kota ini, bisa dibilang hampir setiap sungai di sini tak ada genangan sampah di sungai.

Air yang mengalir pun deras, dan cukup bersih. Setidaknya kota-kota lain di Indonesia bisa mencontoh Kota Gudeg ini. Saya tidak berlebih-lebihan, mungkin bagi yang pernah ke Jogjakarta setuju bahwa sungai di sini bersih dari sampah.

Memperingati Hari Bumi, itu artinya kita menjaga bumi, menjaga alam dan lingkungan kita, agar semua makhluk hidup bisa hidup sehat, dan tetap bisa berlangsung hidup di bumi ini. Selamat Hari Bumi Sedunia.

Sumber: asmarainjogja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun