Kalau memang kita benar-benar peduli terhadap negara dan bangsa, dan terus memperjuangkan cita-cita luhur para pejuang Indonesia. Kita harus bertindak nyata. Langsung! Dan itu bisa dimulai dari diri sendiri.
Jadilah manusia yang baik, bermanfaatlah untuk warga, dan berikan apa yang kita mampu untuk Indonesia. Tentu pula, kita selalu garang terhadap orang-orang yang menggerogoti Indonesia itu sendiri. Khususnya pada koruptor. Karena ini adalah ril, musuh kita bersama.
Selain itu juga kita bisa mendidik bangsa ini dengan kemampuan kita masing-masing. Sesuai profesi yang digeluti, guna untuk Indonesia yang lebih baik.
Nah, untuk kasus Zaskia, masihkan kita ribut, membully, dan lain semacamnya? Tidak perlu! Karena sesungguhnya tugas seorang nasionalisme itu bukan sekadar di ujung ekor itik.
Terkadang kita sendiri juga lupa, sering khilaf, ya itulah manusia. Memiliki banyak sekali kekurangan. Bukankah manusia juga termasuk makhluk yang lemah? Lemah dalam artian juga bodoh.
Sama halnya dengan Zaskia, ia juga khilaf, lemah. Dan juga menjawab itu spontan, tanpa ada niat untuk menghina negara. Ya, mungkin biar lebih lucu saja sih aksinya. Karena didengarnya pertanyaannya “kumandang”, ya langsung dijawab “setelah adzan Shubuh”.
Rajin sholat mungkin ya Zaskia ini? Hehehe…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H